TEMPO Interaktif, Tasikmalaya: Seorang lelaki yang memiliki penyakit jiwa menjadi korban kebrutalan massa di Kampung Wage, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (20/7). Warga mengira lelaki itu adalah penculik anak yang belakangan ini diisukan sering terjadi di Tasikmalaya.
Ketidakwarasan lelaki itu baru diketahui setelah polisi turun tangan. “Dia bicara ngelantur dan tidak nyambung,” kata Kapolsek Kadipaten Ajun Komisaris Syamsudaya.
Belakangan ini di tempat itu memang tersebar pesang singkat lewat telepon genggam. Isi pesan itu antara lain meminta warga berhati-hati karena ada penculik anak berkeliaran mencari mangsa. Gara-gara isu itu warga mencurigai seorang lelaki tak dikenal yang muncul di tempat itu. Karena khawatir, warga mencoba menegor pria tadi. Bukannya menjawab lelaki itu justri mengeluarkan parang dan mengacung-acungkan ke arah warga.
Melihat kelakuan orang itu, warga menjadi berang. Tanpa menunggu komando mereka mengepung orang itu dan menghakiminya. Untung polisi segera datang. “Ketika kami tanya, dia hanya cengengesan. Mungkin dia sakit jiwa,” ujar Syamsudaya.
Karena tidak ada bukti yang menunjukan bahawa lelaki itu penculik, polisi akhirnya melepaskan lelaki itu. “Kami sudah lepaskan," katanya.
Syamsudaya menghimbau agar warga tidak mudah termakan isu penculikan anak yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Menurutnya isu tersebut bohong yang sengaja disebar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi sampai saat ini polisi belum menerima laporan tentang kasus penculikan. “Isu ini jangan terlalu dibesar-besarkan masyarakat terlalu sensitif,” ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN