Kepala Sekolah SDN Doko Indah Suprihatin mengatakan, akibat tak kuat menahan guyuran air hujan dan angin, atap sekolah itu ambruk, dan merusak perabotan kelas, seperti meja dan kursi. “Beruntung karena saat kejadian, siswa sedang libur,” ujarnya kepada Tempo, Senin (12/7).
Diakui Indah, musibah tersebut sudah dketahui sehari setelah kejadian. Namun pihak sekolah baru bisa memantau Senin pagi tadi seiring dimulainya kegiatan belajar mengajar. Siswa Kelas IV yang diungsikan di Kantor Desa Doko menempati ruang kegiatan PKK yang cukup luas dan dekat dengan lokasi sekolah. Mereka belajar beralaskan tikar.
Adapun siswa kelas V menempati halaman parkir sekolah, dan siswa kelas VI belajar di ruang perpustakaan. Meski tidak ambruk seperti atap kelas IV, kondisi bangunan kelas V dan VI itu cukup mengkhawatirkan. Sejumlah tiang penyangga atap terlihat lapuk. Menurut Indah, gedung sekolah ini belum pernah direnovasi sejak didirikan tahun 1981 silam oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.
Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mendapatkan bantuan. Indah berharap perbaikan bisa segera dilakukan untuk menjaga kualitas pendidikan pelajar. “Tidak mungkin terus-menerus belajar di luar,” katanya.
Kondisi ini dikeluhkan sejumlah siswa. Mereka merasa tidak nyaman belajar di luar kelas karena bising. HARI TRI WASONO.