TEMPO Interaktif, Surabaya - Sebanyak 15.159 perempuan miskin di Surabaya, Jawa Timur, dibekali keterampilan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) setempat. Pembekalan ini dilakukan Bapemas agar perempuan miskin itu dapat bekerja.
"Perempuan miskin yang mayoritas janda itu tersebar di 31 kecamatan di Surabaya," kata Kepala Bapemas Kota Surabaya Ikhsan, Rabu (23/6).
Ia mengatakan keterampilan yang diberikan adalah pelatihan pembuatan aneka jenis makanan, pelatihan pembuatan handicraft misalnya sulam pita, membuat batik dan daur ulang. Selanjutnya pelatihan jenis menjahit.
Menurut dia, pembekalan keterampilan ini berdasarkan survei Bapemas yang dilakukan pada 2009, di mana penyebab keluarga miskin karena tidak mempunyai kepala rumah tangga atau karena kepala rumah tangga tidak mendapat penghasilan layak.
"Jadi kami ingin para perempuan juga bisa membantu keluarga," kata dia. Hal ini kata dia adalah bentuk intervensi Bapemas dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Surabaya.
Pelatihan kepada perempuan miskin ini dibatasi satu keluarga hanya satu perempuan. Yang ikut pelatihan bisa ibunya atau anaknya. Setelah perempuan miskin itu mempunyai keterampilan maka akan dicarikan mitra oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Mitra perempuan miskin ini, lanjut Ikhsan, adalah para pengusaha atau pemilik gerai yang ada di Surabaya. Mitra inilah yang kemudian membimbing dan mengajak kerjasama para perempuan miskin.
"Perempuan miskin mendapat order dari mitra, bisa menitipkan barang di mall bahkan perempuan miskin ini banyak yang mendapat stan di mall," tuturnya. Adapun keluarga miskin di Surabaya tercatat sebanyak 111.223.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya, Wisnu Wardhana mengatakan perempuan miskin harusnya bukan dibekali dengan keterampilan saja, melainkan ditingkatkan perannya dalam ranah publik.
Selain itu lanjutnya perempuan miskin harus dilindungi dari kerawanan tindak kekerasan. "Masalah-masalah itu juga harus ditangani untuk memberdayakan perempuan," ujar dia.
DINI MAWUNTYAS