TEMPO Interaktif, Makassar - Puluhan mahasiswa Bantaeng berunjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan siang ini. Mereka menyampaikan penolakannya terhadap investasi perusahaan asing asal Jepang, PT Global Seafood, sejak dua tahun lalu karena diduga hanya menguntungkan Bupati Bantaeng dan keluarganya
"Sebagian saham perusahaan itu hanya ditawarkan ke keluarga bupati," kata Khairil Amri, Wakil Kordinator Lapangan kepada Tempo.
Dia menilai Pemerintah Bantaeng tidak transparan soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan perusahaan asal Jepang tersebut. "Pernah kami mau lihat amdalnya tapi pemkab tidak melayani," kata dia.
Mahasiswa juga meminta Pemerintah Bantaeng agar terbuka soal rencana pembangunan pabrik cairan infus di Kecamatan Erengmerasa. "Mulai amdal, penyerapan tenaga kerja lokal dan kerjasama perusahaan lokal harus terbuka," pintanya. Tujuannya, lanjut dia, agar manfaat investasi asing benar-benar dirasakan oleh masyarakat
Januar Jauri, anggota Komisi D Dewan Sulawesi Selatan dari Fraksi Partai Demokrat yang menerima pengunjuk rasa di luar gedung dewan berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam waktu dekat. Setelah aspirasinya diterima, mahasiswa membubarkan diri.
INDRA OY