TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Banjir bandang di Kecamatan Kasiman, Kedewan, dan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengakibatkan kerugian besar sekitar Rp 8,9 miliar. Kerusakan infrastruktur, seperti enam jembatan rusak, persawahan, jalan, dan perumahan menjadi penyebab tingginya kerugian banjir dari Bukit Kawengan, Kecamatan Kedewan ini.
Dalam kasus itu, satu orang meninggal dunia, atas nama Ngadiono, 49 tahun, warga Desa Karangboyo, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah. Petugas Satuan Pengamanan di salah satu gereja di Cepu ini tewas terseret arus di Desa Karangboyo, Cepu. Jenazahnya kemudian dibawa pulang ke Desa Kabunan, Kecamatan Balen, Selasa (27/4).
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro menyebutkan, kerugian di Kecamatan Kasiman diperkirakan mencapai Rp 3,8 miliar. Kemudian di Kecamatan Malo sekitar Rp 2,4 miliar, dan sisanya di Kecamatan Kedewan, seperti di Desa Hargomulyo, sekitar Rp 2,6 miliar.
Banjir juga menggenangi sekitar 800 rumah penduduk yang tersebar di Kecamatan, Kasiman, Kedewan, Malo, Bojonegoro, Jawa Timur dan sebagian di Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kasiyanto, data diambil dari laporan tiga kantor kecamatan di Bojonegoro. Dia mencontohkan, ada enam jembaran ambrol dan rusak parah. Seperti jembatan poros desa di Kecamatan Kedewan, satu jembatan poros desa di Kecamatan Kasiman, dan empat jembatan di Desa Tambakromo Kecamatan Malo. “Kondisinya parah,” tegasnya pada Tempo, Senin (3/5) siang.
Baca Juga:
Kasiyanto mengatakan, pemerintah tengah memfasilitasi bantuan ke rumah yang rusak. Dia tidak menyebutkan berapa bantuan yang akan diterima warga. Apakah, bantuan sesuai tahun sebelumnya, yaitu membantu merenovasi bagi rumah rusak parah dan hanyut atau memberi uang untuk bantuan rehabilitasi rumah.
Akibat banjir pada (27/4) lalu, warga di Desa Karangboyo, Malo, juga gotong royong membangun jembatan yang jebol. Sebagian warga berupaya menyambung jembatan darurat dengan kayu dan bambu agar bisa dilewati. Warga berharap, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro secepatnya membangun fasilitas umum yang rusak.
Seperti diketahui, akibat banjir bandang, akses jalan dari Kecamatan Kasiman ke Kecamatan terputus. Menyusul ambrolnya jembatan di Desa Jinten, Kecamatan Kasiman, pada Selasa malam, usai hujan lebat. Untuk menuju ke Kedewan, dari Kasiman harus melewati Desa Kawengan, Banyuurip atau Wonocolo. Rata-rata ketinggian air 1,5 meter.
Sujatmiko