Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolri Jendral Polisi Da’i Bachtiar mengakui adanya pencurian bahan makanan oleh sesama pengungsi korban banjir di sejumlah wilayah. Berdasarkan laporan itu, Kapolri telah memerintahkan kepada anggotanya untuk menjaga barang-barang bantuan bagi korban banjir, sehingga pembagiannya bisa merata. “Tapi belum dapat dikategorikan penjarahan,” ujar Da’i seusai menyerahkan bantuan kepada korban banjir di kawasan Pesing dan Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (3/2). Dalam kesempatan ini Kapolri dengan didampingi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanegara, menyerahkan bantuan berupa bahan makanan (biskuit dan mie instan), obat-obatan, dan pakaian. Menurut Kapolri, selain bantuan yang diberikan tersebut, pihaknya juga membuka dapur umum di Polda Metro Jaya. Setiap hari dapur umum ini menyediakan sekitar 50.000 nasi bungkus yang disumbangkan pada para korban banjir dan petugas kepolisian. Usai menyerahkan bantuan secara simbolis pada Camat Cengkareng, Insyaf Santosa, Kapolri dan Kapolda beserta rombongan melakukan kunjungan ke daerah-daerah yang terkena banjir. Dengan menumpang rakit, Kapolri dan rombongan mengelilingi daerah yang tergenang air lebih dari 1,5 meter. Menurut Insyaf , jumlah warganya yang menjadi korban banjir sekitar 500 jiwa.Banjir terparah menimpa warga RW 04 Pesing. Di kawasan ini terdapat dua asrama Polri, yakni asrama Polri Kedaung dan asrama Polri Pesing. Insyaf Santosa mengaku pihaknya juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, dan semuanya telah disalurkan. Termasuk di dalamnya, obat-obatan yang sangat dibutuhkan warga akibat penyakit diare dan gatal-gatal yang sudah mulai mewabah di kalangan pengungsi. Para pengungsi telah tinggal di tenda-tenda pengungsi selama sekitar seminggu. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)
Iklan
