TEMPO Interaktif, Kupang - Sedikitnya 118 rumah penduduk di pesisir timur Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dilaporkan rusak berat akibat diterjang rob.
Banjir rob menerjang Desa Paga dan Desa Mbengu di kecamatan tersebut sejak Minggu (31/1) dan masih berlangsung hingga Selasa (2/2) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian mencapai ratusan juta.
Ratusan rumah yang rusak tersebut, 101 unit terdapat di Desa Paga dan 17 unit lainnya di Desa Mbengu. Akibatnya, warga yang rumahnya terendam harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan sebagian ditampung di kantor camat setempat.
"Gelombang pasang (Rob) sudah sering terjadi di daerah ketika memasuki bulan Februari akibat intensitas hujan dan angin kencang yang cukup tinggi," kata seorang warga Paga Sikka Aldi Radja Lewa yang dihubungi dari Kupang, Selasa (2/2).
Banjir rob ini, katanya, diduga akibat tidak adanya tembok penahan gelombang di pesisir pantai tersebut. "Sebagian korban sudah mengungsi ke keluarganya di tempat yang lebih tinggi," katanya.
Pemerintah telah membangun dapur umum dan posko kesehatan untuk menyediakan makanan dan memeriksa kesehatan warga yang mengungsi.
YOHANES SEO