Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

Editor

Grace gandhi

image-gnews
TEMPO/Arie Basuki
TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan - Sebanyak 500 hektar lahan petanian di delapan kecamatan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, rusak akibat terimbas air laut pasang atau rob.

Komandan Kodim 0829 Bangkalan Letnan Kolonel Infantri Sunardi Isnanto mengatakan kerusakan lahan akibat air rob ditemukan di Kecamatan Modung, Kwanyar, Klampis, Kamal, Kota Bangkalan, Arosbaya, Sepuluh, dan Tanjung Bumi. "Terbanyak ditemukan di Kecamatan Modung," kata Isnanto, Senin, 19 Oktober 2015.

Menurut Isnanto, Kecamatan Modung Sawah terdampak air rob sepanjang 3 kilometer bibir pantai. Setiap tahun, lahan yang terdampak terus meluas. "Harus dicegah, sangat merugikan petani," ujar dia.

Kondisi itu, menurut Isnanto, membuat lahan tidak bisa ditanami. Lahan yang dulunya produktif untuk tanaman padi kini dibiarkan terbengkalai dan ditumbuhi rumputan liar. Rencananya, TNI akan membantu dengan membuat tangkis laut. Namun, setelah dihitung-hitung, biaya pembuatan tangkis lebih mahal dibandingkan dengan luas sawah yang akan diselamatankan dari air rob di setiap kecamatan. Pembuatan tangkis pun akhirnya batal.

Isnanto mengatakan solusi yang murah adalah menanami lahan tersebut dengan varietas tanaman padi yang dapat tumbuh dengan air asin. Ada tujuh jenis bibit yang disiapkan untuk uji coba di Kecamatan Modung. "Bibit kami peroleh dari bantuan BPPT," ujar dia.

Kepala Bidang Produksi Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Bangkalan Geger Heri Susianto membenarkan adanya sawah yang terkena air rob. Namun jumlahnya tidak sebanyak data milik tim pertanian TNI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Data kami, lahan yang rusak karena air rob hanya 50 hektare di Kecamatan Modung. Kecamatan lain belum ada laporan," kata Heri.

Menurut Heri, meski terkena air rob, sebagaian lahan masih bisa ditanami. Risikonya, hasil panen berkurang dari biasanya, yakni 5 ton menjadi 3 ton sekali panen. "Kami sudah bekerja sama dengan TNI untuk melakukan uji coba penanaman bibit padi yang bisa hidup di air asin," kata dia.

MUSTHOFA BISRI


 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

56 hari lalu

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ihwal potensi gelombang tinggi air laut.


Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

24 Januari 2020

Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Januari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan banjir yang terjadi Jakarta Utara akibat air laut yang sedang pasang.


BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

7 Februari 2014

Wisatawan berjalan diatas terumbu karang saat menikmati pasang surut air laut di Pantai Sayang Heulang, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

Surutnya air laut hanya fenomena pasang-surut bulanan.


Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

24 Januari 2013

Tukang becak membawa penumpangnya melintasi genangan banjir rob yang melanda kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (23/1). Dalam seminggu terakhir, banjir rob akibat air laut pasang dan tanggul yang jebol menggenangi kawasan tersebut dan mengganggu aktivitas warga sementara Pemprov DKI berusaha menanganinya dengan perbaikan tanggul. ANTARA/Fanny Octavianus
Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

Puncak air pasang ini akan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.00-11.00 WIB, secara perlahan-lahan.


Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

23 Januari 2013

TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

Tanggal 27 Januari 2013 diperkirakan menjadi puncak hujan di wilayah Jakarta dan bulan purnama yang mengakibatkan air laut pasang.


Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

16 Juni 2010

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Arus lalu-lintas di Jalan RE Martadinata dan Jalan Baru Ancol, Jakarta Utara, tengah malam ini padat merayap. Laju kendaraan terhabat oleh genangan air pasang (rob) dalamnya berkisar antara 40-50 sentimeter.


Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

2 Februari 2010

Tempo/Arie basuki
Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

"Sebagian korban sudah mengungsi ke keluarganya di tempat yang lebih tinggi."


Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

6 Januari 2010

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

Kepala Stasiun Klimatologi Kenten Palembang, Irdam Latif, meminta warga yang bermukim di sepanjang Sungai Musi untuk mewaspadi banjir pasang karena curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang yang juga tinggi.


Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

26 Juli 2009

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

Dinamika ini disebabkan karena atmosfer dan variasi suhu muka laut di sekitar wilayah di Indonesia serta sirkulasi udara secara umum, jadi ini hal yang biasa terjadi."


Rob di Semarang Mencapai Puncak

6 Mei 2009

Rob di Semarang Mencapai Puncak

"Saat ini, rata-rata rob sudah mencapai antara lima centimeter hingga satu meter lebih," kata Atmaji Putro, salah saatu petugas di BMG Semarang, Rabu (6/5).