TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Sejak awal Januari lalu, harga beras di Bandar Lampung terus mengalami kenaikan. Kenaikan itu akan terus meningkat hingga April mendatang, yaitu pada musim panen. “Kenaikan itu terjadi karena saat ini di Lampung baru musim tanam. Stok beras hasil panen di tingkat petani menipis,” kata Budiono, salah seorang pedagang beras di Pasar Tugu, Bandar Lampung, Jum’at (22/01).
Di pasar yang berada di Jalan Hayam Wuruk itu harga beras termurah atau kualitas asalan dijual seharga Rp 6.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 4.800. Beras kualitas sedang dijual seharga Rp 6.800 hingga Rp 7.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 5.800 hingga Rp Rp. 6.000. Sedangkan beras kualitas tinggi harganya berkisar antara Rp 7.500 hingga Rp 8000 satu kilogramnya.
Menurut para pedagang, harga beras mulai merangkak naik sejak awal tahun 2010 ini. Setiap jenis beras naik rata-rata Rp 1.000 rupiah per kilogramnya. Kenaikan itu disebabkan makin berkurangnya pasokan beras dari petani karena belum memasuki musim panen. “Hampir setiap hari terjadi kenaikan, bahkan dalam sehari kenaikan bisa terjadi dua kali,” katanya.
Baik pembeli maupun pedagang mendesak pemerintah membantu menstabilkan harga beras. Apalagi informasi yang beredar, harga beras akan terus naik hingga musim panen pada April mendatang. “Pemerintah harus segera melakukan operasi pasar atau membanjiri beras dengan harga murah,” kata Sundari, seorang pembeli.
Pemerintah Propinsi Lampung sendiri beberapa waktu lalu telah menggelontor 150 ribu ton lebih beras untuk rakyat miskin. Pembagian beras murah itu diharapkan bisa meredam gejolak harga. “Ribuan beras murah itu diharpakan dapat meredam harga di pasaran” kata Joko Umar Said, Wakil Gubernur Lampung.
Dia mengatakan Pemerintah Propinsi Lampung tengah berusaha menghidupkan kembali lumbung desa untuk cadangan di massa paceklik. Selain itu, produktifitas beras juga sedang ditingkatkan dengan merevitalisasi pesih giling padi. “Mesin giling yang beroperasi di Lampung mayoritas masih konvensional dan itu menyebabkan kualitas beras turun,” katanya.
NUROCHMAN ARRAZIE