TEMPO Interaktif, GARUT - Bayi berkepala dua lahir di Kabupaten Garut, Sabtu (26/12). Sayang, ia anak pertama pasangan Sofy, 20 tahun dan Arif, 23 tahun warga Kampung Babakan Rt 01/Rw 09, Desa Kertamukti, Kecamatan Cikelet, Garut itu tak bertahan lama. Ia meninggal setelah bertahan hidup, 30 menit. “Dia lahir sekitar pukul 10.25 WIB dan meninggal pada pukul 10.55 WIB,” kata Direktur Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut, Widjayanti Oetoyo, ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (26/12).
Menurut Widjayanti, kondisi bayi itu lemah karena dua kepalanya, hanya ditopang satu leher. Berat bayi itu sendiri 3,5 kilogram dengan panjang 50 centimeter. Salah satu bibir bayi itu sumbing.
Bayi laki-laki itu dilahirkan dengan cara operasi caesar. Karena, kondisi bayi yang cukup besar dengan dua kepala, tidak memungkinkan persalinan dilakukan dengan cara normal. “Ini sudah gawat, makanya tadi kita kejar-kejaran untuk menyelamatkan ibu dan bayinya,” ujarnya.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, proses persalinan sempat dilakukan oleh bidan setempat. Namun karena tidak sanggup akhirnya dirujuk ke rumah sakit pada Sabtu dini hari.
Kelainan bayi itu, biasanya terjadi pada tiga bulan masa kehamilan. Hal itu diakibatkan oleh banyak faktor, diantaranya lingkungan dan faktor sang ibu sendiri. Seperti halnya, kurang menjaga pola hidup berish dan sehat, kondisi ibu yang lemah kandungan, kecukupan gizi yang kurang, terkena infeksi dan terkena radang virus. “Tapi memang kasus ini terbilang jarang,” ujarnya.
Keluarga bayi ini emoh memberikan keterangan atas kondisi bayi tersebut. Mereka langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan rumah sakit sambil membawa jenazah bayi tersebut dengan dibalut kain.
SIGIT ZULMUNIR