Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Aceh Larut Dalam Doa

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Warga Aceh yang tinggal di wilayah terimbas tsunami lima tahun lalu, melakukan doa bersama di kuburan massal tsunami dan masjid-masjid, Sabtu (26/12). Di kuburan massal Ulee Lheu, warga telah mulai berdatangan sejak pagi.

Salah satunya adalah Siti Aminah, 72, warga setempat yang kini tinggal di komplek relokasi perumahan korban tsunami Desa Neuhen, Aceh Besar. “Saya datang dari pagi untuk berziarah dan berdoa di sini,” ujarnya.

Menurutnya, semua keluarga intinya meninggal akibat tsunami. Tiga orang anak, dua menantu dan empat orang cucu serta puluhan sanak saudaranya tewas. Dia saat ini tinggal sendiri, tanpa pekerjaan. Kehidupan sehari-harinya hanya bergantung pada belas kasihan tetangga.

Semakin siang, semakin banyak warga yang datang berdoa di kuburan massal Ulee Lheu tersebut. Mereka umumnya membaca surat Yasin dan berdoa sendiri. warga lainnya, Surya Darma, 46, juga melakukan ritual yang sama di kuburan massal tersebut. “Orang tua dan istri saya meninggal akibat musibah tsunami,” ujarnya.

Dia memperkirakan, warga akan silih berganti datang berziarah ke sana sampai sore hari, seperti tahun lalu. Hal yang sama juga terlihat di kuburan massal Siron Lambaro, Aceh Besar. Di sana, ratusan warga masih terus berdatangan untuk mendoakan saudara mereka yang menjadi korban tsunami. Di kuburan massal tersebut, Wakil Presiden Boediono dan beberapa menteri juga sempat singgah sejenak untuk berdoa, dalam rangka menghadiri peringatan lima tahun tsunami.

Sementara itu, warga di Lampulo, Banda Aceh juga menggelar doa bersama di Monumen Perahu Tsunami. Monumen itu berupa perahu nelayan yang tersangkut di atas sebuah rumah saat tsunami terjadi. Oleh Pemerintah Aceh kemudian dijadikan sebagai monumen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iskandar, warga Lampulo mengatakan masyarakat di desa itu menghentikan semua kegiatan untuk melakukan doa bersama mengenang tsunami. “Banyak saudara kami yang meninggal lima tahun lalu,” ujarnya.

Di beberapa wilayah lain yang parah terkena tsunami, warga juga menggelar doa bersama, seperti di Meulaboh (Aceh Barat), Calang (Aceh Jaya), Aceh Selatan dan Nagan Raya serta di beberapa wilayah pesisir timur Aceh. “Di Nagan Raya, doa bersama digelar di Kuala Tuha, Kecamatan Kuala Pesisir. Ratusan warga hadir,” kata Ardiansyah, sumber Tempo di sana.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam sambutannya pada peringatan lima tahun tsunami yang dihadiri Wakil Presiden mengatakan, masyarakat Aceh pada hari ini melakukan doa bersama di kuburan massal dan masjid-masjid. Pihaknya jauh hari, juga telah mengimbau warga untuk memperingati musibah tsunami.


ADI WARSIDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.