Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Pusat Didesak Segera Realisasikan Waduk Jipang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan Waduk Jipang yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, yakni tepatnya di sekitar wilayah perbatasan Bojonegoro-Blora. “Tanpa waduk ini, Bengawan Solo tiap tahun akan menimbulkan banjir,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf, Kamis (19/11).

Menurut Saifulah, untuk pembangunan waduk ini, baik pemerintah Jawa Timur maupun Jawa Tengah juga telah bertemu dan menyepakati areal seluas 18 ribu hektar yang ada di kecamatan Ngrawu, Bojonegoro dan Kecamatan Cepu, Blora, untuk dijadikan waduk rasasa.

Untuk pembangunan waduk yang luasnya akan melebihi waduk Gajah Mungkur ini, akan menggusur sekitar tiga ribu kepala keluarga yang ada di areal tersebut. “Pemprov Jateng menyambut baik dan siap bantu pembebasan lahannya,” ujar Saifulah.

Jika terealisasi, waduk ini akan mampu menampung sekitar 900 juta meter kubik air sehingga bisa mengantisipasi banjir musiman yang selalu datang di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.

Pemerintah Jawa Timur maupun Jawa Tengah sebenarnya berniat membangun sendiri waduk ini, hanya saja anggaran yang dibutuhkan ternyata sangat besar, yakni mencapai Rp 3,7 triliun. Makan pemerintah Jawa Tengah dan Jawa Tengah menyerahkan mega proyek ini kepada pemerintah pusat. “Pusat sudah ok, kita tinggal mendesak segera direalisasikan,” tuturnya pula.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menambahkan, untuk pembangunan Waduk Jipang memerlukan waktu antara 5-10 tahun. Karennya, sebelum terbangunnnya waduk tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi ancaman banjir tahunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya yang dilakukan di antaranya adalah membangun sudetan-sudetan sungai dan memperdalam DAS Bengawan Solo. “Untuk penanggulangan bencana kita juga anggarkan Rp 6 miliar,” jelas Gus Ipul –sapaan akrab Syaifullah Yusuf.

Kepala Dinas PU Pengairan Jawa Timur Mustofa Chamal Basya mengatakan, musim penghujan yang mulai datang setidaknya membuat 439 desa, 199 kecamatan yang terdapat di 20 Kabupten/Kota di Jawa Timur rawan banjir. Banjir bersumber dari 148 sungai yang ada di kawasan itu.

Daerah yang rawan banjir meliputi Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Lumjang, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. FATKHURROHMAN TAUFIQ.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bandara Cepu Dibangun, Jalan Bojonegoro ke Blora Diperlebar

27 Agustus 2019

Ilustrasi perbaikan jalan alternatif mudik. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Bandara Cepu Dibangun, Jalan Bojonegoro ke Blora Diperlebar

Jalur Bojonegoro-Cepu hingga Blora sepanjang 70 kilometer jalannya diperlebar setelah Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, diaktifkan kembali.


Lahan Waduk Karian Mulai Dibebaskan Oktober

16 Juli 2007

Lahan Waduk Karian Mulai Dibebaskan Oktober

Lahan untuk Waduk Karian segera dibebaskan. Untuk tahap awal, 200 hektare akan dibebaskan, dengan harga Rp 8.000-10.000 per meter persegi.


Pemerintah Bangun Tanggul Bojonegoro-Cepu

25 April 2007

Pemerintah Bangun Tanggul Bojonegoro-Cepu

Pemerintah akan membangun tanggul sepanjang 134 kilometer yang membentang dari Cepu hingga Bojonegoro. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Siswoko, tanggul ini untuk mengurangi frekuensi banjir. "Bukan menghentikan banjir," katanya di Jakarta, Rabu (25/4).