TEMPO Interaktif, Denpasar - Wakil Presiden Boediono menyoroti sejumlah produk Indonesia yang memiliki kualitas kelas dunia. Menurutnya, yang diperlukan Indonesia saat ini yaitu memiliki kemampuan beradaptasi dengan pasar internasional.
Selain produk unggulan, untuk produk lainnya, imbuh Wapres, akan dilakukan uji coba agar bisa diterima pasar internasional. "Saat ini produk unggulan Indonesia yang sudah diakui pasar internasional adalah perak di Ubud Gianyar dan kualitas kayu jati untuk furnitur di Jepara," kata Boediono pada kegiatan One Village One Product (OVOP) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/11).
Seminar internasional OVOP ke-6 2009 ini berlangsung 14-15 November. Kegiatan ini selain diikuti 176 peserta luar negeri dan 14 negara se-Asia Afrika, juga diikuti 210 peserta dalam negeri. Dalam ajang ini juga diadakan pameran industri, kerajinan, dan produk lainnya yang diikuti sejumlah negara. Wapres Boediono dan rombongannya juga sempat meninjau pameran tersebut.
Sementara, penyaluran kredit usaha rakyat ditargetkan naik 10 persen dari penyaluran selama ini. Sepanjang 2009, pemerintah telah menargetkan penyaluran kredit tersebut senilai Rp 16,2 triliun.
Demikian ditegaskan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan pada pembukaan OVOP.
Menurut Syarief, dalam program lima tahun, pihaknya mendukung upaya menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Tahun ini tingkat kemiskinan sebesar 14,2 persen. Sedangkan pengangguran sebanyak 8 persen. "Kita menargetkan kemiskinan nanti turun menjadi 8 persen pengangguran turun menjadi 5 persen,’’ ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya memprioritaskan penyaluran kredit usaha rakyat secara efektif kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapat masalah dalam mengakses perbankan. Selain itu juga berupaya memberi informasi yang utuh kepada masyarakat soal kemudahan menerima KUR.
NI LUH ARIE SL