TEMPO Interaktif, Tegal - Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Tengah yang telah merintis standar internasional saat ini mencapai 59 sekolah, meningkat 38 sekolah dari tahun 2008 yang hanya 21 sekolah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Kunto Nugroho, saat mengunjungi pameran hasil karya siswa SMK se-Jawa Tengah di Kota Tegal, Rabu (11/11).
"Peningkatan ini tergolong tinggi dibanding dengan provinsi lain," ujar Kunto Nugroho.
Jumlah tersebut mendekati 30 persen dari jumlah SMK secara nasional yang sedang merintis standar yang sama, yakni 220 SMK.
Kunto mengakui sejumlah SMK yang berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Jawa Tengah sudah mampu menjalin kerja sama dengan instansi di luar negeri. Menurut dia, ini memberikan kesempatan terhadap alumni SMK agar terserap dalam dunia kerja.
"Artinya, kerja sama itu memunculkan pengakuan dari industri asing sehingga untuk mendapatkan pekerjaan lebih mudah," ujar Kunto.
Untuk melatih profesionalisme siswa, Dinas Pendidikan Jawa Tengah terus mendorong inovasi para siswa dalam meningkatkan kompetensi siswa sesuai kurikulum yang didapat dari sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara Lomba Kompetensi Siswa kedua yang diselenggarakan di Kota Tegal sejak tanggal 11 hingga 14 November mendatang.
Wali Kota Tegal Ikmal Jaya mengakui saat ini Pemerintah Kota Tegal terus mendukung program vokasi pendidikan SMK yang mengarahkan pada penguasaan keahlian khusus bagi siswa SMK. "Ini terkait dengan tantangan zaman ke depan," ujar Ikmal Jaya.
Menurut dia, vokasi pendidikan siswa SMK ini untuk memajukan industrialisasi di Kota Tegal yang dikenal sebagai Jepang-nya Jawa Tengah. "Jadi sangat penting untuk menunjang perkembangan industri di daerah ini," katanya.
EDI FAISOL