Data itu, kata Kautsar, adalah hasil survey mereka yang sengaja dilakukan untuk warga yang berumur di atas 40 tahun. Masalahnya, seseorang yang berumur di atas itu, rentan terhadap semua jenis penyakit mata.
Dari survey nasional sendiri angka kebutaan di Jawa Barat masih di bawah angka nasional. Angka nasional menunjukkan 1,5 persen populasi penduduk mengalami kebutaan. Sementara di Jawa Barat hanya 1,1 persen untuk angka yang sama.
Faktor utama penyebab Katarak di Jawa Barat adalah faktor usia. “Kalau anak muda jarang, kalaupun ada prosentasenya sangat kecil,” katanya. Adapun katarak bisa dicegah dalam jangka panjang. Melalui kebiasaan makan yang baik dengan protein yang seimbang.
Dia mengatakan, radiasi ultraviolet merupakan faktor pemercepat penyakit yang menyebabkan kebutaan itu. Dia menyarankan, agar menghadapi terik matahari di siang bolong memakai kaca mata hitam. “Tapi jangan yang cengdem, jangan dilihat ademnya aja, tapi punya klasifikasi Ultra Violet block,” katanya.
Penyakit itu bisa dideteksi dini. Di antaranya, melihat ada kabut pada penglihatan, serta mengalami silau berlebihan saat ke tempat panas. Satu-satunya pengobatan bagi penyakit itu lewat operasi. Namun pilihan opeasi baru dijatuhkan jika penyakit itu sudah menggangu fungsi sosial seseorang.
AHMAD FIKRI