TEMPO.CO, Jakarta - Artikel yang menarik perhatian pembaca hingga pagi ini Kamis 31 Oktober 2024 di antaranya Anies Baswedan, mengirimkan pesan khusus kepada sahabatnya sekaligus Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, Tom Lembong yang ditetapkan tersangka kasus korupsi impor gula. Kemudian, Direktur Eksekutif PSPK, Nisa Felicia, menilai akan terjadi kemunduran apabila Ujian Nasional diberlakukan kembali. Berikut ringkasannya:
1. Pesan Anies ke Tom Lembong Tersangka Korupsi Impor Gula: I Still Have My Trust in Tom
Mantan Calon Presiden, Anies Baswedan, mengirimkan pesan khusus kepada sahabatnya sekaligus Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, Tom Lembong. Menteri Perdagangan 2015-2016 itu baru saja ditetapkan oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula.
Melalui cuitannya di akun X, Anies Baswedan mengatakan tetap mempercayai Tom Lembong meski tengah terjerat kasus. "I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," kata Anies dalam unggahan di akun resminya @aniesbaswedan, Rabu, 30 Oktober 2024.
Meski begitu, ujarnya, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Anies menyebut percaya kepada aparat penegak hukum dan peradilan bakal menjalankan proses hukum secara transparan dan adil.
"Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom," ucapnya.
Kejaksaan Agung menetapkan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai tersangka kasus korupsi impor gula pada Selasa, 29 Oktober 2024. Penetapan tersangka Tom Lembong berkenaan dengan perannya ketika menjabat sebagai Menteri Perdagangan 2015-2016.
Kejagung menduga Tom Lembong terlibat dalam pemberian izin importir gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton. "Saudara TTL diduga memberikan izin impor gula kristal mentah 105 ribu ton kepada PT AP, yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024.
Artikel selengkapnya...
2. PSPK Sebut Akan Ada Kemunduran jika Ujian Nasional Dikembalikan
Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), Nisa Felicia, menilai akan terjadi kemunduran apabila Ujian Nasional diberlakukan kembali. Sebab, menurut dia, Ujian Nasional memiliki risiko tinggi karena mempengaruhi kelulusan anak dan reputasi sekolah.
Akibatnya, kata Nisa, banyak terjadi kecurangan dalam penyelenggaraan UN. “Kita sudah melihat dampak buruknya ada nyontek-nyontekan, bahkan itu dilegalisasi demi memastikan 100 persen itu lulus,” kata Nisa saat ditemui di forum diskusi yang digelar PSKP di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Nisa juga menyoroti dampak UN terhadap proses belajar anak. Sebab, kata dia, kembalinya UN akan menghidupkan paradigma bahwa anak harus dipaksa untuk belajar demi mendapat nilai yang tinggi.
“Padahal kita udah bergeser ke paradigma yang belajar itu menyenangkan, belajar itu harus dari dorongan dalam diri,” ucap Nisa. Oleh karena itu, ia menilai kembalinya UN hanya akan menimbulkan kemunduran dalam sektor pendidikan.
Artikel selengkapnya...
Pilihan Editor: Kata Komisi X soal Nasib Ujian Nasional Era Menteri Abdul Mu'ti