TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang lengser pada 20 Oktober 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ditengarai menyorongkan sejumlah nama calon Menteri dan kepala lembaga negara di Kabinet Prabowo Subianto.
Adapun, penetapan susunan menteri akan dilakukan pada 15 Oktober 2024. Setidaknya ada lebih dari empat menteri yang diusulkan Jokowi untuk mengisi kabinet baru di pemerintahan selanjutnya. Para calon menteri itu adalah orang-orang dekat Jokowi.
Berikut sederet fakta-fakta Jokowi cawe-cawe kabinet Prabowo jelang lengser.
Gibran Sebut Jokowi Bantu Ramu Kabinet Prabowo
Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, sebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sekaligus ayahnya membantu penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. “Ya, ada beberapa masukan-masukan (dari Jokowi)," ujar Gibran saat meninjau para badminton di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Gedung Edutorium Universitas Sebelas Maret (UMS), Jumat, 11 Oktober 2024.
Namun, ia menegaskan mengenai keputusan menteri-menteri dalam kabinet tersebut ada di tangan Prabowo. "Tapi sekali lagi keputusannya di Presiden Terpilih (Prabowo),” katanya.
Keterangan ini berbeda dengan pernyataan Gibran sebelumnya yang memastikan Jokowi tidak akan cawe-cawe dalam penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo. "Yang nyusun (kabinet menteri) ya Pak Prabowo dong," ujar Gibran saat dilontari pertanyaan apakah Jokowi ikut menyusun kabinet menteri Prabowo-Gibran, Senin, 18 Maret 2024.
Jokowi Bantah Ada Intervensi
Jokowi membantah telah melakukan intervensi atau cawe-cawe dalam penyusunan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. “Saya tidak mau ikut-ikutan, tapi kalau ditanya ya saya jawab,” kata Jokowi di Forum CEO 100 Kompas di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur pada Jumat, 11 Oktober 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Jokowi menyampaikan, meskipun ia menghabiskan makan malam selama dua setengah jam bersama Prabowo pada Selasa, 8 Oktober 2024, itu bukan berarti bahwa dia ikut campur dalam penyusunan kabinet. “Kalo ndak ditanya, saya enggak. Karena saya sama, saya juga enggak mau hak prerogatif saya diintervensi siapapun,” kata Jokowi.
Titipan Jokowi
Diberitakan sebelumnya, empat petinggi partai pendukung pemerintah dan dua kolega Jokowi menyatakan presiden mengusulkan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum kelompok relawan Projo Budi Arie Setiadi, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Nama-nama itu disebut-sebut masih menempati posisi strategis. Bahlil, digadang berpeluang mengisi posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Mantan Menteri Investasi itu belakangan dilantik sebagai Menteri ESDM era Jokowi menggantikan Arifin Tasrif. Selain posisi di kabinet, Jokowi juga disebut mengajukan Listyo Sigit Prabowo untuk tetap menjabat Kapolri.
Jokowi Tolak PDIP Gabung KIM
Lebih lanjut, terkait isu bergabungnya PDIP dengan Kabinet Prabowo, laporan Majalah Tempo edisi 7-13 Oktober 2024 melaporkan Jokowi menyarankan kepada Prabowo agar membiarkan PDIP berada di luar pemerintahan, dengan alasan kesehatan demokrasi. Sumber Tempo bercerita, ada kekhawatiran dari Jokowi jika PDIP bergabung, maka pemerintahan Prabowo-Gibran akan terganggu.
Menurut Jokowi, PDIP terlalu banyak cawe-cawe mengatur pemerintahan, seperti menentukan pos menteri yang bakal diisi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Selain keberatan apabila PDIP masuk pemerintahan, Jokowi diduga menolak sejumlah nama calon menteri yang diusulkan partai banteng kepada Prabowo.
Nama-nama itu di antaranya Budi Gunawan, orang dekat PDIP sekaligus Kepala Badan Intelejen Negara dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.
Dasco Sebut Belum Ada Pembicaraan Soal PDIP gabung KIM
Isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi cawe-cawe terhadap rencana bergabungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan respons dari Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, mengaku belum mendengar ada permintaan tersebut dari Jokowi. "Saya belum dengar Pak Jokowi meminta itu," katanya saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dasco mengklaim bahwa sampai hari ini, Jokowi dengan Prabowo tak pernah membicarakan kabinet. Pada prinsipnya, kata Dasco, Jokowi memberikan hak prerogatif tersebut kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih periode 2024-2029. "Jadi kalau ada isu-isu di medsos (media sosial), ya saya anggap itu hanya dinamika saja," ujar dia terkait penyusunan Kabinet Prabowo belakangan ini.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | ANNISA FEBIOLA | NOVALI PANJI NUGROHO | FRANSISKA CHRISTY ROSANA | ANANDA RIDHO SULISTYA | ADVIST KHOIRUNIKMAH | SEPTIA RYANTHIE |DANIEAL A. FAJRI
Pilihan editor: Gibran Sebut Jokowi Beri Masukan Kabinet Prabowo, Sebelumnya Bilang Bapaknya Tidak Cawe-cawe