TEMPO.CO, Boyolali - Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, merespons pernyataan presiden terpilih, Prabowo Subianto soal menteri atau partai politik (parpol) jangan mencari uang dari APBN. Menurut Gibran, pernyataan itu adalah komitmen membangun negeri.
"Itu sudah komitmen dari awal," kata Gibran saat ditemui awak media seusai blusukan ke Pasar Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024.
Ia menambahkan komitmen tersebut tidak hanya ditujukan kepada menteri atau partai politik, melainkan berlaku untuk semua. Gibran menegaskan niat mereka adalah membangun negeri, sehingga pihaknya akan terus mengingatkan untuk semua bahwa jangan mencari uang dari APBN.
Prabowo telah meminta partai politik koalisinya yang mendapatkan jabatan menteri tidak memanfaatkan posisi tersebut untuk mengeruk APBN. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengemukakan hal itu saat menghadiri rapat koordinasi nasional legislatif Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.
Prabowo mengatakan, pesan tersebut sudah dia sampaikan kepada semua ketua partai koalisi yang mendukungnya. "Saya katakan, jangan menugaskan menteri-menteri yang saudara tunjuk, di pemerintahan yang saya pimpin, jangan saudara tugaskan untuk cari uang dari APBN," katanya.
Dia menyatakan akan bertindak tegas bila partai politik memanfaatkan posisi menteri untuk meraup keuntungan. "Ini era digital dan teknologi, pengamatan sangat cepat, jangan coba-coba," katanya.
Prabowo mengakui bahwa partai politik membutuhkan sumber daya untuk bisa bergerak. Namun dia menekankan sumber pendanaan partai politik mesti diperoleh melalui cara yang tidak bertentangan dengan hukum.
Untuk itu, Prabowo mengatakan, pendanaan partai politik bisa didanai dari kekayaan negara. Namun, ujar dia, diperlukan pengelolaan sumber kekayaan tersebut agar terserap maksimal ke dalam kas negara.
"Ini terbuka saja, mari kita kelola kekayaan kita sehingga kita bisa mendukung semua institusi dengan baik, terang-terangan, kenapa tidak," katanya.
Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: FBR Titipkan Naskah Akademik Rancangan Perda Lembaga Adat Betawi kepada Pramono Anung-Rano Karno