Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen Fisipol UGM Kupas Tantangan Zaken Kabinet Prabowo-Gibran

image-gnews
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober, konsep Zaken Kabinet kembali dibahas. Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati menekankan pentingnya konsep ini untuk tantangan yang dihadapi Kabinet Prabowo-Gibran.

“Definisi normatif Zaken Kabinet adalah kabinet yang terdiri dari kombinasi teknokrat, profesional, dan politisi,” ujar Mada Sukmajati, Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM dalam diskusi soal tantangan zaken Kabinet Prabowo-Gibran pada Rabu, 9 Oktober 2024, seperti yang dikutip dari laman resmi UGM

Istilah Zaken Kabinet pertama kali diterapkan secara historis dalam Kabinet Djuanda pada masa demokrasi liberal Indonesia. Penerapan Zaken Kabinet saat ini berbeda, mengingat perbedaan dalam sistem politik. Di era Kabinet Djuanda, Indonesia menganut sistem parlementer, sementara saat ini menggunakan sistem presidensial. Meski demikian, Mada mengamati bahwa tantangan dan dilema yang dihadapi tetap serupa, terutama dalam hal akomodasi kekuatan politik dan kebutuhan untuk menghasilkan kebijakan yang efektif dengan segera.

“Baik di masa Djuanda maupun saat ini, ada kebutuhan untuk menjaga stabilitas politik, sehingga mengakomodasi kekuatan politik adalah suatu keharusan,” kata dia.

Mada juga menekankan bahwa salah satu tantangan utama dalam pembentukan Zaken Kabinet di era modern adalah menjaga keseimbangan antara stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan. Ia melihat dua aspek ini sebagai dilema kelembagaan dalam penerapan Zaken Kabinet di Indonesia. Kombinasi sistem presidensial dengan multipartai sering kali menghadirkan tantangan bagi presiden dalam memilih antara mengakomodasi semua partai pendukung atau membatasi kabinet hanya pada teknokrat dan profesional.

“Jika prioritasnya adalah stabilitas politik, maka mengakomodasi sebanyak mungkin partai politik bisa menjadi pilihan, meski ini bisa memperlambat realisasi program-program pemerintah,” kata Mada.

Di sisi lain, pembentukan kabinet yang didominasi oleh teknokrat dan profesional dapat mempercepat implementasi kebijakan, tetapi hal ini berisiko melemahkan dukungan politik. Selain itu, Mada juga menyoroti bahwa dalam sistem politik Indonesia, insentif untuk oposisi sangat minim, yang membuat partai-partai lebih memilih untuk terlibat dalam pemerintahan daripada berada di luar.

“Di Indonesia, menjadi oposisi tidak memberikan akses yang memadai terhadap sumber daya negara, sementara partai-partai di dalam kabinet dapat memanfaatkan posisi mereka untuk memperkuat basis politik di daerah,” jelasnya.

Selain itu, dia menambahkan bahwa terdapat kecenderungan partai-partai politik untuk selalu mencari posisi dalam kabinet, meskipun hal tersebut dapat memengaruhi efektivitas pemerintahan.

Mada menjelaskan bahwa pola Zaken Kabinet sebenarnya telah mulai terbentuk sejak era Presiden SBY dan dilanjutkan pada era Presiden Jokowi, terutama di posisi strategis seperti Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Posisi-posisi strategis seperti Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri biasanya diisi oleh teknokrat atau profesional, karena objektivitas dalam mengambil kebijakan publik sangat diutamakan di posisi ini,” kata Mada.

Mada menyatakan bahwa, merujuk pada konteks kelembagaan di Indonesia saat ini, model Zaken Kabinet masih relevan dan dapat menjadi pilihan untuk pemerintahan ke depan, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara politik dan profesionalisme.

Sementara, Presiden Joko Widodo, mendukung langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk Zaken Kabinet. Jokowi menilai penyusunan komposisi menteri yang berasal dari kalangan ahli bisa mendorong pemerintahan untuk langsung bekerja.

“Saya rasa bagus sekali,” kata Jokowi ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 21 September 2024. 

“Bagus sekali, artinya memang kabinet yang bekerja, kabinet yang setelah dilantik akan segera bergerak, bekerja dan tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak perlu.” 

Jokowi tidak banyak berkomentar mengenai kemungkinan penambahan jumlah menteri di kabinet usai revisi UU Kementerian Negara. “Itu hak prerogatif presiden terpilih. Saya yakin kabinet (Prabowo) akan sangat bagus sekali,” katanya.

MYESHA FATINA RACHMAN  I DANIEL A FAJRI 

Pilihan Editor: Gembar-gembor Prabowo-Gibran Buat Kabinet Zaken, Bukan Hal Baru dalam Sejarah Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kata Gibran tentang Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Rama (tengah) blusukan ke Pasar Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kata Gibran tentang Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo

Gibran Rakabuming Raka meyakini Prabowo akan memilih calon menteri yang tepat, ahli, dan kompeten di bidangnya.


Prabowo-Gibran Sowan Jokowi ke Solo Seminggu sebelum Dilantik, Bahas Kabinet?

1 jam lalu

Prabowo Subianto bersama dengan Gibran di Bandara Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024). ANTARA/HO-Kominfo.
Prabowo-Gibran Sowan Jokowi ke Solo Seminggu sebelum Dilantik, Bahas Kabinet?

Sepekan sebelum dilantik, Prabowo-Gibran sowan atau mengunjungi Presiden Jokowi di kediaman pribadi di Sumber, Solo, untuk pertemuan tertutup.


Prabowo: Serba-serbi Kabinet Besar dan Sorotan Pengamat

3 jam lalu

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo Subianto menghadiri rapat terakhir sebagai Menteri Pertahanan dengan Komisi III DPR RI periode 2019-2024 yang beragendakan pengambilan persetujuan terhadap 5 RUU kerjasama bidang Pertahanan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo: Serba-serbi Kabinet Besar dan Sorotan Pengamat

Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa tim dari Prabowo sedang memproses nama-nama yang akan masuk jajaran kabinet


Terkini: Profil Benny Laos, Pengusaha yang Tewas dalam Kebakaran Kapal; Temasek Holdings, BUMN Singapura yang Disebut-sebut akan Ditiru Prabowo

3 jam lalu

Alm. Benny Laos bersama istrinya Sherly Tjoanda/Foto: Facebook/Benny Laos
Terkini: Profil Benny Laos, Pengusaha yang Tewas dalam Kebakaran Kapal; Temasek Holdings, BUMN Singapura yang Disebut-sebut akan Ditiru Prabowo

Calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos, meninggal setelah kapal yang dinaikinya bersama timnya terbakar.


Profil Temasek Holdings, BUMN Singapura yang Disebut-sebut Akan Ditiru Prabowo

4 jam lalu

Ilustrasi Temasek Holdings.   REUTERS/Edgar Su
Profil Temasek Holdings, BUMN Singapura yang Disebut-sebut Akan Ditiru Prabowo

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, digadang-gadang bakal merombak Kementerian BUMN menjadi seperti Temasek Holdings Singapura.


Jokowi Berdiskusi dengan Prabowo 1,5 Jam di Solo, Bahas Apa?

5 jam lalu

Presiden terpilih, Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada sejumlah wartawan seusai menemui Presiden Jokowi di kediaman Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Jokowi Berdiskusi dengan Prabowo 1,5 Jam di Solo, Bahas Apa?

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menemui Jokowi di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, hari ini.


Jokowi dan Prabowo Bertemu di Solo Hari Ini, Gibran: Hanya Makan Siang

6 jam lalu

Tangkapan layar, Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto santap malam berdua di Jakarta, Selasa (8/10/2024). (ANTARA/Instagram @jokowi)
Jokowi dan Prabowo Bertemu di Solo Hari Ini, Gibran: Hanya Makan Siang

Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024.


Hashim Djojohadikusumo: Daun Kelor Pilihan Pangan hingga Tanggapan Mengenai Rasio Pajak Rendah

6 jam lalu

Hashim Djojohadikusumo. Dok. Arsari Group
Hashim Djojohadikusumo: Daun Kelor Pilihan Pangan hingga Tanggapan Mengenai Rasio Pajak Rendah

Menurut Hashim Djojohadikusumo, daun kelor salah satu pilihan pangan murah bergizi


Gibran Respons Pernyataan Prabowo soal Menteri Jangan Cari Uang dari APBN

7 jam lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Rama (tengah) blusukan ke Pasar Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Respons Pernyataan Prabowo soal Menteri Jangan Cari Uang dari APBN

Pernyataan Prabowo soal menteri atau partai jangan mencari uang dari APBN, sebagai komitmen mereka untuk membangun negeri.


Polri Siagakan 15 Ribu Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan, Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat memeriksa persiapan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Monas, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023. Apel diikuti oleh 2.926 personel, operasi tersebut untuk mengawal jalanya pemilu 2024 yang dilaksanakan selama 222 hari, dari tahap pendaftaran sampai pengambilan sumpah oleh pasangan presiden-wakil presiden terpilih. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polri Siagakan 15 Ribu Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

Polri menyiagakan 15 ribu personel dalam rangka Operasi Mantap Brata 2024 pengamanan pelantikan Prabowo-Gibran