TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menyampaikan keinginannya untuk melakukan perubahan standar penjualan produk oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan wisata Kota Tua.
“Harus dilakukan perbaikan, tidak bisa misalnya hanya jualan-jualan yang apa adanya,” kata Pramono saat ditemui awak media di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Adapun keinginan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu muncul mendengar curhat pedagang PKL di Kota Tua saat Pramono melakukan blusukan di kawasan Taman Sari. Diketahui bahwa seorang perempuan bernama Lilis, 49 tahun, menyampaikan keluhannya sebagai PKL di Kota Tua karena selalu digusur.
“Kenapa selama ini saya berjuang untuk anak saya, untuk pendidikan anak saya, untuk kehidupan saya, selalu digusur dan digusur Pak?” ujar Lilis kepada Pramono.
Merespons pernyataan Lilis, Pramono mengatakan bahwa sebelumnya ia mengaku sempat berdiskusi dengan tokoh masyarakat di Taman Sari, Ujang Willy. Pramono mengatakan, dalam diskusi tersebut ia menyampaikan pendapatnya tentang penataan PKL. Pramono menyampaikan kepada Lilis dan warga Taman Sari yang hadir di momen blusukan tersebut bahwa ia berpendapat bahwa seharusnya PKL ditata, bukan digusur.
“Kota Tua ini harus dirapikan, dirawat dengan baik. Tetapi pedagang kaki lima tidak boleh disingkirkan hanya semata-mata karena untuk kerapian,” kata Pramono.
Sebagai solusi atas keluhan tersebut, Pramono mengatakan bahwa jika ia terpilih sebagai pemimpin Jakarta, selain akan melakukan duduk bareng dan mengelola tempat yang baik untuk PKL, dia akan melakukan edukasi kepada pedagang agar mereka dapat menjual produk yang dibutuhkan oleh pengunjung.
“Produk-produk yang baik bukan hanya sekedar misalnya jual air minum dan sebagainya,” kata Pramono. Ia mengatakan bahwa nantinya pengelolaan PKL juga akan dibicarakan dengan pemerintah provinsi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan dinas pariwisata sosial.
“PKL duduk barenglah ditata, harus diatur secara lebih baik karena ini menyangkut kehidupan mata pencaharian mereka,” kata mantan Sekretaris Kabinet itu.
Pilihan Editor: Lempar Pujian pada Jokowi, Zulhas: Hanya Sedikit yang Menilai Apa-Apa Salah