TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan turut memberi masukan pada presiden terpilih Prabowo Subianto soal pemilihan menteri. Luhut berujar telah menyarankan pada Prabowo agar tidak memilih orang toxic masuk pemerintahan.
“Dalam diskusi dengan Pak Prabowo, saya mengatakan berbahaya jika menterinya main-main,” tutur Luhut seperti dikutip dari wawancara khusus dengan Majalah Tempo edisi pekan ini, 6 Oktober 2024.
Saat ditanya apakah juga ditawari Prabowo untuk kembali menjadi menteri, Luhut mengatakan ia tahu diri. Menurutnya banyak anak muda yang sangat qualified untuk menjadi menteri.
Namun Luhut membuka diri bila sewaktu-waktu Presiden Prabowo meminta saran darinya. “Saya punya pengalaman dan mesti sharing. Saya sering ngobrol dan bertemu dengan Pak Prabowo,” kata Luhut.
Meski demikian Luhut membantah bahwa setelah menjadi pejabat penting di kabinet Jokowi ia diminta ikut menyiapkan transisi ke pemerintahan Prabowo . Luhut mengaku hanya menjadi “jembatan-jembatan” saja.
“Enggak juga, lah (diminta menyiapkan transisi pemerintahan). Saya hanya menjadi bagian dari jembatan-jembatan. Saya sudah punya pengalaman 10 tahun di pemerintahan,” tutur Luhut.
Mengenai kemungkinan menjadi ketua umum partai politik setelah pemerintahan Joko Widodo berakhir, Luhut mengaku lebih ingin menikmati hidup karena usianya telah 77 tahun. Ia merasa harus tahu diri. “Bisa mengurusi sisa waktu saya dengan baik saja sudah haleluya,” katanya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan sejumlah kandidat bakal calon menteri telah dipanggil Prabowo. Namun ia tidak termasuk yang dipanggil.
"Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu, 9 Oktober 2024.
Muzani berujar sejumlah menteri Presiden Joko Widodo ada yang kembali dipilih untuk mengisi pos kabinet berikutnya. Menurut dia Prabowo sendiri sudah mengatakan bahwa nama-nama dari kabinet Jokowi yang bagus-bagus akan dipakai lagi. “Jadi, ya nama yang dianggap bagus dan masih cukup fit (akan) dipakai," ucapnya.
Muzani enggan membeberkan siapa sosok tersebut. Begitu pula kepastian jumlah nomenklatur kementerian yang akan dibentuk pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun dia tak menampik peluang kader PDI Perjuangan masuk sebagai menteri besar. "Insya Allah ada," tuturnya.
Muzani mengatakan kemungkinan komposisi kabinet baru diumumkan mendekati waktu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024. "Saya tidak tahu, tunggulah. Pokoknya, 20 (Oktober) dilantik, mungkin 21 (Oktober) akan diumumkan," kata dia.
MAJALAH TEMPO | ANTARA
Pilihan Editor: Respons AHY dan Bahlil Soal Komposisi Kabinet Prabowo