TEMPO.CO, Kupang - Presiden Joko Widodo mengunjungi Gudang Bulog Kampung Baru, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 2 Oktober 2024. Jokowi hendak memastikan penyaluran bantuan beras kepada masyarakat berjalan dengan baik.
Dalam lawatan tersebut, Kepala Negara bertanya langsung kepada warga mengenai kualitas beras yang mereka terima. “Bapak, Ibu, semuanya sudah terima yang 10 kilo? Berasnya bagus? Ada keluhan berasnya hitam? Berasnya kuning?” kata Jokowi. Warga menjawab serentak dengan mengatakan bahwa beras yang diterima dalam kondisi baik.
Jokowi kemudian mengajak warga untuk menyampaikan usulan kepada pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto agar program ini dapat diteruskan. Eks Gubernur Jakarta ini berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada calon presiden terpilih.
“Nanti pemerintah baru, saya nanti bisikin ke Pak Prabowo, tapi usulannya dari Bapak/Ibu semuanya lho ya,” kata Jokowi.
Paket yang dibagikan Jokowi merupakan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) berupa beras 10 kilogram per keluarga. Penerima bantuan mendapatkan bansos tersebut secara rutin setiap bulan sejak Januari 2024.
Penyaluran bansos menjadi salah satu materi sengketa dalam pemilihan presiden 2024. Presiden Jokowi disebut mengambil kebijakan ini untuk memberi keuntungan bagi pasangan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, yang mengusung tema keberlanjutan pemerintah.
Mahkamah Konstitusi menyatakan dalil soal Jokowi cawe-cawe tidak terbukti, seperti dinyatakan dalam sidang sengketa pilpres pada 22 April 2024. Pemerintah berulang kali menjelaskan bahwa inisiatif pemberian beras ini merupakan respons terhadap kenaikan harga beras yang terjadi akibat inflasi pangan global.
Pemerintah Jokowi sudah memutuskan penyaluran bantuan beras berlanjut pada Agustus, November, dan Desember 2024. Kepada awak media usai peninjauan di Sumba Barat kemarin, Jokowi memastikan bahwa stok pangan, khususnya beras, di Bulog masih terkendali.
Menurut Jokowi, stok pangan di gudang Bulog Sumba Barat sendiri mencapai 1.000 ton dan dalam kondisi aman. Mantan Wali Kota Solo ini mengharapkan penyaluran program bansos beras dapat membuat harga beras tetap stabil. Ia juga mengklaim masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Yang diharapkan itu bisa mengerem harga beras agar tidak bisa naik karena kita intervensi lewat bantuan pangan berupa beras,” kata Jokowi.
Pilihan Editor: Jokowi Minta Maaf Lagi: Saya Manusia Biasa yang Penuh Kesalahan