TEMPO Interaktif, Pontianak - Warga Kota Pontianak resah, PLN Wilayah Kalimantan Barat hampir sebulan melakukan pemadaman listrik, bahkan akan diperpanjang. Alasannya, perbaikan mesin belum tuntas.
Anggota Dewan, tokoh masyarakat, LSM, dan organisasi kepemudaan menilai kinerja PLN tidak buruk karena merugikan banyak pihak. Sejumlah warga mengancam akan melakukan demo besar-besaran agar PLN memerbaiki kinerjanya.
Ismaniar, anggota Dewan mengeluhkan pemadaman listrik dalam jangka waktu lama dan sering terjadi hampir setiap tahun.
Menurutnya PLN sudah keterlaluan, untuk itu dia meminta lembaga konsumen memberikan pembelaan atas hak warga. Akibat pemadaman listrik, menyebabkan kebakaran rumah, toko, dan merusak peralatan elektronik.
“Bayangkan, setiap hari kadang dari pagi hingga malam listrik mati, tentu sangat menggangu," ujarnya, Rabu (12/8).
Menurut Ismaniar, banyak sekali pengusaha kecil dan menengah tergantung pada aliran listrik. Seperti pengusaha salon, toko, foto kopi
Soenarto warga Jalan Lembah Murai, Kelurahan Mariana Pontianak Kota, mengaku kesal, hampir tiap hari keluarganya tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat pemadaman listrik oleh PLN yang tidak menentu.
“Kadang pemadaman itu bisa mencapai enam hingga delapan jam tiap harinya. Anak-anak saya yang kecil sering menangis, karena gelap dan kepanasan. Belum lagi perasaan was-was kalau terjadi kebakaran akibat lilin,” ungkapnya.
Kekecewaan juga dialami Mul Mustari, pemilik Salon Mul di kawasan Panglima Aim, Pontianak Timur. Akibat lampu padam, kerugian usahanya mencapai enam juta rupiah per bulan.
“Saya terpaksa memakai genset tiap hari dan harus membeli solar Rp200 ribu per hari." katanya.
Tokoh masyarakat yang juga anggota DPR-RI asal Kalimantan Barat Uray Faisal Hamid menyarankan agar pejabat PLN Wilayah Kalimantan Barat diganti. Menurutnya, sebagai pimpinan PLN harus bertanggungjawab, atas masalah pemadaman listrik yang dinilainya sangat merugikan banyak pihak..
“Saya dapat laporan PT. Antam di Kalimantan Barat mengeluhkan soal listrik, belum lagi para investor lainnya," katanya.
General Manager PLN setmpat Denny Pranoto menjelaskan, perpanjangan jadwal pemadaman bergilir dilakukan karena mesin pembangkit PLTD Siantan belum siap akibat circuit breker masih rusak.
Dia mengakui PLN telah melakukan pemadaman bergilir sejak 21 Juli hingga 14 agustus. Namun karena perbaikan belum selesai, pemadaman diperpanjang hingga 20 Agustus 2009,
Akibat PLTG siantan belum berfungsi, PLN mengalami defisit energi listrik sebesar 20 Mega watt, sehingga untuk mengatasinya terpaksa dilakukan pemadaman bergilir.
”Saya sangat mengharapkan pengertian masyarakat.”
HARRY DAYA