TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menanggapi fenomena Pilkada dengan kotak kosong di sebagian daerah Indonesia. Jokowi menyatakan bahwa kotak kosong adalah bagian dari proses demokrasi.
Seperti diketahui, ada puluhan pasangan calon (paslon) kepala daerah di Indonesia yang bakal melawan kotak kosong dalam Pilkada 2024. Rata-rata, mereka telah memboyong semua rekomendasi partai politik.
Jika kotak kosong yang menang saat Pilkada, maka daerah tersebut akan dipimpin oleh penjabat kepala daerah. Hal itu berlaku hingga satu periode atau 5 tahun.
Jokowi pun menanggapinya dengan santai. Dia mengakui bahwa ada sekitar 40 dari 500 daerah yang bakal melawan kotak kosong di Pilkada 2024.
“Ya memang kenyataannya seperti itu. Kotak kosong pun ada proses demokrasinya,” kata Jokowi usai kunker ke Pasar Soponyono Rungkut, Surabaya, pada Jumat 6 September 2024.
Menurut Jokowi, kotak kosong adalah bagian dari demokrasi di masyarakat. Fenomena itu pun merupakan kenyataan yang harus diterima.
“Saya kira kenyataan demokrasinya di bawah seperti itu. Baik di kabupaten, kota, maupun provinsi,” ucap Jokowi.
Sebagai informasi, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Surabaya hari ini. Dia meresmikan Rumah Sakit Kemenkes Surabaya, mengunjungi Pasar Soponyono Rungkut, dan meresmikan Flyover Juanda di Sidoarjo.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Umat Katolik Bagian Penting Bangsa Jaga Persatuan