TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menanggapi soal langkah Presiden Joko Widodo menggunakan Toyota Innova Zenix belakangan ini. Kendaraan jenis itu, seperti diketahui sebelumnya dipakai Paus Fransiskus selama kunjungan apostolik di Indonesia.
Hasan menjelaskan bahwa mencari persamaan ketimbang mengekspresikan perbedaan sangat penting dalam diplomasi dan komunikasi. “Itu bentuk penghormatan,” kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo pada Kamis, 5 September 2024.
Founder Cyrus Network ini menganalogikan penggunaan Innova Zenix oleh Jokowi seperti saat Kepala Negara menghadiri acara-acara partai. Jokowi juga hampir selalu menggunakan pakaian yang senada dengan warna partai yang dia datangi.
“Agar secara emosional jadi lebih dekat, dan komunikasi pun bisa berjalan lebih hangat,” kata Hasan. Ia kembali menegaskan bahwa Jokowi sendiri sudah sering menggunakan Toyota Innova Zenix dalam beberapa urusan pribadi.
Sebelumnya, foto tangkap layar Innova Zenix berwarna hitam berpelat RI-1 tersebar di grup perpesanan wartawan. Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana sudah membenarkan kendaraan tersebut dinaiki Jokowi saat pulang ke Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu, 4 September 2024.
"Pada kegiatan-kegiatan tertentu yang bersifat incognito (privat), sering sekali beliau menggunakan kendaraan innova," kata Yusuf melalui pesan singkat pada Rabu malam. "Fortuner juga sering digunakan saat kunjungan kerja ketika medannya berat."
Pada Rabu pagi, Presiden Jokowi menerima kunjungan Paus Fransiskus di Istana Kepresidenan Jakarta. Kepala negara memang terbiasa tinggal di Bogor. Namun, untuk urusan pekerjaan, Jokowi berkantor di Jakarta.
Paus Fransiskus menolak menggunakan mobil kepresidenan bermerek Mercedes-Benz. Paus ingin panitia menyiapkan mobil yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jakarta.
Hal ini terlihat saat Fransiskus menuju Bandara Soekarno Hatta menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat. Begitu juga saat Paus bertemu dengan Jokowi di Istana Jakarta.
Sejak April 2024, ketika Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus akan bertandang ke Indonesia, Nuntio Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia mempersiapkan segala kebutuhan kedatangan Paus.
Nuntio Apostolik di Indonesia telah berkomunikasi dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebagai panitia penyelenggara perjalanan kerasulan Paus. Ketua KWI, Uskup Anton Subianto, mengatakan Nuntio beberapa kali menyampaikan pesan bahwa Paus menolak hal-hal yang eksklusif.
Anton mencontohkan, soal tempat tinggal, Fransiskus meminta agar panitia menyiapkan kamar istirahat yang sederhana. “Paus akan tinggal di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia. Di sana ada satu kamar yang disiapkan. Kamarnya biasa, sederhana, tapi bersih,” kata Anton kepada Tempo saat dihubungi pada Senin, 26 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Jokowi akan Hadir di Stadion Madya, Ucapkan Selamat Ibadah untuk Paus Fransiskus