TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Nawawi Pamolango merespons rencana presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menyiapkan anggaran khusus untuk memburu koruptor. Dia berujar, di internal lembaga antirasuah itu masih ada problem perihal anggaran untuk pembayaran gaji pegawai.
"Berhubungan dengan sumber daya pembayaran gaji saja masih jadi problem," katanya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Dia mengaku baru mengetahui rencana Prabowo Subianto itu. Sebab, ujarnya, lembaganya masih berfokus terhadap kinerja di periode sekarang.
"Kami belum bicara ke depan. Yang kami hadapi tadi saja kami kecewa. Anggaran yang kami mohonkan penambahan pembayaran gaji pegawai tidak terpenuhi," ujarnya.
Hal itu dia sampaikan menyusul penolakan dari Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR ihwal permohonan penambahan anggaran yang diajukan KPK. Ketua Komisi III DPR, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyatakan bahwa negosiasi politik anggaran ke pemerintah gagal.
Dia menyebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menolak permohonan penambahan anggaran tersebut karena kondisi fiskal Indonesia. "Para ketua sekalian paham kondisi keuangan negara kita, begitu mepetnya fiskal kita," ucapnya dalam rapat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Adapun KPK pada awalnya memiliki pagu indikatif sebesar Rp 1,12 triliun. Kemudian KPK meminta dukungan kepada DPR supaya menambah besaran anggaran lembaga tersebut sebesar Rp 117,12 miliar untuk 2024.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut berkomitmen memberantas korupsi di Indonesia. Presiden terpilih ini mengatakan, bahwa masalah korupsi telah menjadi persoalan serius di Tanah Air.
“Saya akan cek kembali anggaran dan menyisihkan dana khusus untuk pemberantasan serta pengejaran koruptor,” kata Prabowo saat penutupan Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra, pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Dia menilai, komitmen memberantas korupsi ini perlu diupayakan sedini mungkin. Sebab, ujarnya, mayoritas indikator telah menunjukkan Indonesia berada di ambang kebangkitan.
Menurut Prabowo, salah satu kunci suatu negara bisa bangkit ialah mengurangi kasus korupsi. Dia mengatakan, bahwa pemerintahannya nanti tidak akan berkompromi dengan korupsi.
"Kalau bisa, kita habiskan korupsi dalam waktu singkat, minimal kita tekan, kurangi, kurangi, dan kurangi," ucapnya.
Prabowo juga berkomitmen bakal memaksimalkan pengejaran terhadap koruptor yang lari meninggalkan Indonesia. Dia berujar akan mengirimkan pasukan khusus untuk mengejar pelaku korupsi itu.
“Walaupun mereka (koruptor) lari ke Antartika, saya akan mengirim pasukan khusus untuk mencarinya di sana,” kata Prabowo.
Pilihan Editor: Prabowo Subianto akan Kejar Koruptor hingga ke Antartika, Pernah Disampaikan pada 2019