Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Srikandi Maju Pilgub Jawa Timur, Pengamat: Baik untuk Indonesia

Reporter

Editor

Imam Hamdi

image-gnews
Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi (kanan) menyaksikan pendatanganan surat pernyataan visi, misi, dan program bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) dan Emil Elestianto Dardak (tengah) saat pendaftaran di Kantor KPU Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 Agustus 2024. Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jatim 2024 dengan dukungan 15 partai yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem,  Perindo, PAN, PKS, PPP, PSI, PKN, PBB, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Garuda, dan Partai Prima. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi (kanan) menyaksikan pendatanganan surat pernyataan visi, misi, dan program bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) dan Emil Elestianto Dardak (tengah) saat pendaftaran di Kantor KPU Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 Agustus 2024. Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jatim 2024 dengan dukungan 15 partai yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, Perindo, PAN, PKS, PPP, PSI, PKN, PBB, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Garuda, dan Partai Prima. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Timur 2024 resmi diiikuti oleh tiga srikandi. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah.

Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari menilai fenomena ini positif dan menunjukkan bahwa politik perempuan berjalan di Jatim. “Ini baik untuk Indonesia dan harus dianggap positif karena Jatim punya kebiasaan yang baik,” kata Wawan kepada Tempo, Jumat 30 Agustus 2024.

Menurut dia, kesetaraan politik bukan hal yang baru di Jatim. Sebab, Khofifah sudah maju sejak Pilgub Jatim 2008. “Jadi politik perempuan berjalan,” ucap alumni Flinders University Australia itu.

Kendati demikian, Wawan juga menilai bahwa majunya tiga perempuan itu bisa karena dua faktor. Pertama, kepentingan memajukan perempuan di Jatim.

Kedua, faktor politik atau gimmick politik untuk kebutuhan sensitifitas perempuan pada pembangunan politik Jatim. “Bagi saya, ini strategi politik saja. Bukan persoalan Jatim yang butuh sentuhan perempuan,” papar Wawan.

Wawan melanjutkan, Pilgub Jatim memang butuh sosok perempuan untuk melawan Khofifah. Jika figur laki-laki yang maju, maka sentimen pemilih akan cenderung memilih perempuan.

Menurut dia, elektabilitas Khofifah tidak bisa hanya ditandingi dengan kesamaan gender. Namun, kesamaan gender akan membuat pemilih bisa melihat kelemahan dan kekuatan seorang politisi.

Hal itu pula yang dilakukan oleh PDIP dengan mengusung Tri Rismaharini. Terlebih, survei menunjukkan bahwa Risma bisa menjadi lawan seimbang untuk Khofifah. Eks Wali Kota Surabaya itu juga telah dikenal di Jatim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tapi Risma harus lebih sering turun ke desa-desa karena selama ini masih cenderung beredar di perkotaan,” tandas Wawan.

Hal itu dinilai sama dengan kemunculan Luluk yang diusung PKB. Anggota DPR RI itu dianggap bisa menyaingi kekuatan Khofifah. Luluk juga tenar karena mengusulkan hak angket dan kepeduliannya terhadap isu perempuan. 

“Kalau PKB mengusung KH Marzuki atau Abdul Halim Iskandar, malah enggak ngangkat untuk lawan Khofifah,” ucap Wawan.

Oleh karena itu, Wawan pun menyimpulkan bahwa ketiga srikandi itu memang diusung untuk kepentingan strategi politik. Ketiganya dianggap paling bisa untuk memainkan emosional pemilih.

“Satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh ketiganya adalah program untuk mengatasi problem kesehatan dan pendidikan. Harapannya, ketiga calon bisa menjawab itu,” pungkas Wawan.

Pilihan editor: Dua Menteri Jokowi dari PDIP Buka Suara soal Mundur dari Jabatannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Risma-Gus Hans Tanggapi Elektabilitasnya Masih Kalah dari Khofifah-Emil

19 jam lalu

Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (baju putih) saat tiba di Kantor KPU Jatim di Surabaya, Kamis malam 29 Agustus 2024. ANTARA/Faizal Falakki
Risma-Gus Hans Tanggapi Elektabilitasnya Masih Kalah dari Khofifah-Emil

Risma mengomentari elektabilitasnya masih dibawah Khofifah bahwa dirinya baru berkampanye seminggu, sehingga hasil survei itu dianggap terlalu dini.


Tak Hadiri Penutupan PON, Jokowi Pilih Jadi Saksi Pernikahan Anak Khofifah

21 jam lalu

Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Pasar Dukuh Kupang Surabaya, Jumat 20 September 2024. TEMPO/Hanaa Septian
Tak Hadiri Penutupan PON, Jokowi Pilih Jadi Saksi Pernikahan Anak Khofifah

Jokowi mengatakan penutupan PON akan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.


Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Rapat tersebut membahas RUU APBN tahun anggaran 2025 dan persetujuan untuk dilanjutkan dalam pembicaraan tingkat II/pengambilan keputusan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.


Serba-serbi Gus Ipul Gantikan Risma Jadi Mensos Tak Sampai 2 Bulan

7 hari lalu

Serah terima jabatan Mensos kepada Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Serba-serbi Gus Ipul Gantikan Risma Jadi Mensos Tak Sampai 2 Bulan

Gus Ipul dilantik berdasarkan surat Keppres Nomor 102/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Sosial Kabinet Indonesia 2019-2024.


Politikus PDIP Pernah Bilang Begini soal Mensos Baru Pengganti Risma

8 hari lalu

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat dilantik menjadi Menteri Sosial (Mensos) untuk Sisa Masa Jabatan Tahun 2019-2024 bersama Irjen Pol. Eddy Hartono saat dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Gus Ipul akan mengisi sisa masa jabatan Mensos yang ditinggalkan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri menyusul keikutsertaannya dalam Pilgub Jawa Timur. Sementara Irjen Eddy Hartono pernah mengemban tugas sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror (2015-2017). Eddy menggantikan Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, yang dilantik menjadi Kepala BNPT pada 3 April 2023. TEMPO/Subekti
Politikus PDIP Pernah Bilang Begini soal Mensos Baru Pengganti Risma

Kader PDIP Risma mengundurkan diri sebagai Mensos. Presiden Jokowi menunjuk Gus Ipul sebagai penggantinya.


Jokowi Lantik Saifullah Yusuf Jadi Mensos, Berikut Pernyataan Gus Ipul Soal PKB

9 hari lalu

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat jumpa pers di Kantor PBNU pada Selasa, 6 Agustus 2024. Gus Ipul siap menghadapi proses hukum jika dirinya dan Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf turut dilaporkan. TEMPO/ILHAM BALINDRA
Jokowi Lantik Saifullah Yusuf Jadi Mensos, Berikut Pernyataan Gus Ipul Soal PKB

Jokowi lantik Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Mensos gantikan Tri Rismaharini. Sebelumnya kerap lontarkan kritik ke Cak Imin dan PK


Gus Ipul Jabat Mensos Hanya Satu Bulan, Apa yang Mau Dilakukan?

9 hari lalu

Serah terima jabatan Mensos kepada Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Gus Ipul Jabat Mensos Hanya Satu Bulan, Apa yang Mau Dilakukan?

Menteri Sosial Gus Ipul masih membutuhkan waktu sehari atau dua hari untuk memetakan pekerjaannya di kementerian.


Pujian Khofifah untuk Komitmen PKS di Pilgub Jatim 2024

10 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Emil Elestianto Dardak (kanan) menyapa para simpatisan saat pendaftaran di Kantor KPU Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 Agustus 2024. Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jatim 2024 dengan dukungan 15 partai yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem,  Perindo, PAN, PKS, PPP, PSI, PKN, PBB, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Garuda, dan Partai Prima. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Pujian Khofifah untuk Komitmen PKS di Pilgub Jatim 2024

Kader pelopor PKS Jatim berikrar memenangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

11 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Akan Ada Reshuffle Kabinet Lagi? Jokowi: Ya Bisa

11 hari lalu

Tangkapan layar Presiden RI Joko Widodo (kiri) tampak berbincang dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat melakukan perayaan kecil atas keberhasilan Indonesia meraih medali emas sepak bola putra SEA Games 2023 Kamboja dengan traktiran durian di Si Bolang Durian, Medan, Sumatera Utara, Selasa malam, 16 Mei 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Akan Ada Reshuffle Kabinet Lagi? Jokowi: Ya Bisa

Rencana reshuffle kabinet itu dinilai tidak lagi efektif, sebab periode kepemimpinan Jokowi tinggal menyisakan beberapa pekan lagi.