Hubungannya dengan Jokowi
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengklaim hubungannya dengan Presiden Jokowi baik-baik saja.
Awalnya, Prabowo membahas keputusan dia yang hanya ingin bekerja menuntaskan permasalahan negara tanpa terlalu ingin diekspos oleh media. Ia tak ingin bercakap-cakap manis di depan kamera tanpa hasil nyata.
Di penutupan Kongres PAN, Prabowo merasa ingin menyampaikan keresahan hatinya. Ia menolak isu yang menyatakan hubungannya dengan Presiden Jokowi retak.
"Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak di mana retaknya? Selalu mau adu domba," ucapnya.
Prabowo bercerita hubungannya dengan Jokowi dulu adalah memang seperti dua kubu. Jokowi pernah menjadi lawan politik Prabowo saat Pilpres 2014 dan 2019. Di masa-masa itulah, Prabowo mengalami kekalahan dua kali dari Jokowi.
Namun, Prabowo mengungkap saat ini mereka bisa bekerja sama, sebab mereka mencintai rakyat Indonesia. Prabowo mengatakan telah melihat lebih jauh kinerja Jokowi dari dekat dan dia sudah mengakuinya.
"Setelah saya lihat dari dekat pekerjaan beliau, kenapa? Saya heran ya. Selalu dicari-cari kesalahan. Dan ini kita mengalami. Nanti kalau enggak, dicari-cari lewat keluarga dan sebagainya," ucapnya.
Prabowo mengatakan pemerintah selalu melakukan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Semua kelompok sudah dilibatkan. Sebab, pemerintah paham masyarakat butuh pemimpin yang rukun.
"Kalau sudah dapat kebaikan, enggak ada masalah aklamasi. Justru rukun. Itu yang didambakan oleh rakyat kita. Kerukunan di antara pemimpin-pemimpin kita," kata dia.
Pada pidato penutupan Kongres PAN, Prabowo berterima kasih kepada partai berlambang matahari dengan 32 sinar itu karena telah setia mendampinginya dan Partai Gerindra.
PAN dan Gerinda, kata Prabowo, sudah seperti sahabat sejati bahkan saudara. Karena itu, dalam kesempatan Kongres PAN kali ini, Prabowo ingin mengungkapkan rasa terima kasih.
“Pertama dari isi hati saya, terima kasih PAN,” ujarnya.
Ucapan itu langsung disambut riuh oleh kader PAN, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas bahkan ikut berdiri dan bersorak. “Prabowo, Prabowo, Prabowo,” ucap kader PAN serentak.
“Terima kasih atas kesetianmu, terima kasih atas engkau yang selalu berada di sebelahku. Terima kasih walaupun kita mengalami kekalahan berkali-kali, kau tetap di sebelahku,” lanjut Prabowo.
Pendiri Partai Gerindra itu pernah gagal empat kali saat maju sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Pertama, saat dia mencalonkan sebagai bakal calon presiden Indonesia dari Partai Golkar pada konvensi Capres Golkar tahun 2004. Lalu, saat pemilihan presiden tahun 2009, 2014, dan 2019.
Pilihan Editor: Usai Muktamar, PKB Nyatakan Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo