Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanggapi Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR: PDIP Kritik Keras, PKS dan PKB Melunak?

image-gnews
Presiden Joko Widodo mengikuti Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024. Presiden Joko Widodo memakai baju adat Betawi saat hadir di sidang tahunan MPR terakhirnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Presiden Joko Widodo mengikuti Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024. Presiden Joko Widodo memakai baju adat Betawi saat hadir di sidang tahunan MPR terakhirnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024, roman politik di tanah air kian tak tertebak. Berbeda dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP yang masih santer mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi  menjelang purnatugas, benarkah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB justru melunak?

Sebelumnya, Jokowi kembali menyampaikan permintaan maaf saat menyampaikan pidatonya di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Jokowi mengaku sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Pihaknya menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangannya.

 “Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang belum terwujud, untuk setiap cita-cita yang belum tergapai,” ujar Jokowi minta maaf, dalam pidatonya.

PKS Melunak?

Seiring desus bakal gabung dengan koalisi partai pendekeng Jokowi-Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus-di pilkada Jakarta, PKS yang kini masih berposisi sebagai oposisi, tampaknya mulai tak segarang dulu kala mengkritisi pemerintah. PKS terindikasi melunak kala mengomentari permintaan maaf Jokowi di Sidang Tahunan MPR, Jumat kemarin.

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini bahkan mengapresiasi kinerja Jokowi yang telah bekerja keras selama sepuluh tahun. Dia juga memuji permintaan maaf secara singkat yang disampaikan Jokowi dalam pidato “terakhir” sidang tahunan di hadapan wakil rakyat itu. Terpenting, kata dia, adalah evaluasi untuk menjadi masukan pemerintahan berikutnya.

“Kita mengapresiasi Pak Jokowi telah bekerja keras 10 tahun dan terakhir beliau meminta maaf. Kalau meminta maafnya tidak terlalu panjang, memang minta maaf nggak perlu panjang-panjang,” ujar Jazuli di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Politikus PKS ini menuturkan partainya mengakui pencapaian kinerja Jokowi selama sepuluh tahun, meski PKS selama pemerintahan satu dekade terakhir menjadi bagian oposisi. Dia berharap apa yang telah dicapai dengan baik di pemerintahan Jokowi bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Selain itu, hal-hal yang tidak baik bisa segera dikoreksi.

“Fraksi PKS tak malu mengapresiasi capaian pemerintah yang baik-baik. Tapi yang tidak sejalan dengan harapan rakyat, Fraksi PKS juga tetap tidak takut menyampaikan kritisi dan memberikan alternatif solusinya. Saya kira itu objektivitas yang bisa kami sampaikan,” katanya.

Adapun Presiden Jokowi juga pernah menyampaikan permintaan pada awal Agustus lalu dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta. Saat itu, PKS cukup sengit menanggapi permintaan maaf Jokowi tersebut. Mereka menyarankan agar Presiden menyampaikan kekurangannya selama sepuluh sepuluh menjabat Kepala Negara.

“Ke depan, bagus Pak Jokowi sampaikan catatan sepuluh tahun kekurangannya biar bisa dilanjutkan oleh penggantinya,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada awak media, Jumat, 2 Agustus 2024.

PKB juga Anteng?

Sementara itu, PKB yang adalah kroni PKS di Koalisi Perubahan pada Pilpres 2024 lalu, juga cukup kritis terhadap Jokowi. Bahkan PKB menyentil janji-janji yang belum tertuntaskan kala menanggapi permintaan maaf Jokowi awal Agustus lalu. Masyarakat, kata PKB, memaklumi permintaan maaf itu, tapi mereka akan mencatat “kekurangan” Jokowi.

“Tentu sebagai pribadi, Pak Presiden akan dimaklumi. Tapi sebagai presiden, satu Indonesia mencatat mana yang belum selesai, mana yang sudah selesai, mana yang tidak sesuai dengan janjinya. Mana yang sudah sesuai,” kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua MPR RI ini turut menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum memenuhi target di kepemimpinan Jokowi. Ia menyebut jumlah pengangguran di Indonesia juga masih banyak. Bahkan, pihaknya juga menyinggung soal penegakan demokrasi yang belakangan ramai disebut-sebut diacak-acak oleh dinasti politik Jokowi.

“Termasuk janji untuk menegakkan demokrasi juga masih dalam tanda kutip ada yang masih belum merasakan kepuasan itu,” kata Jazilul.

Tapi tampaknya PKB melunak seiring kabar partai pimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu juga bakal gabung KIM Plus di pilkada Jakarta. Cak Imin, yang juga Wakil Ketua DPR RI, menilai permintaan maaf terbaru Jokowi yang disampaikan di hadapan para wakil rakyat Jumat kemarin adalah hal wajar. Dia berharap masyarakat dan elit politik turut memaafkan Jokowi.

“Itu bagian dari kewajiban untuk saling memaafkan, melepas dengan husnul khotimah,” ujar dia Muhaimin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat.

PDIP Terdepan Kritik Jokowi

Di sisi lain, PDIP masih kukuh mengkritisi tingkah Jokowi. Menanggapi permintaan maaf Jokowi yang terbaru, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Djarot Saiful Hidayat juga menilai wajar. Tapi, Alih-alih sekadar meminta maaf, Djarot menyampaikan, Jokowi juga kudu bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan yang dibuatnya sebagai bagian dari etika pemerintahan.

“Saya pernah menjadi wali kota, wagub permintaan maaf bagi penyelenggara eksekutif adalah hal wajar,” kata Djarot yang juga anggota DPR itu saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat, 16 Agustus 2024. “Yang lebih penting lagi, kebijakan-kebijakan yang telah dibuat itu harus dipertanggungjawabkan.”

Tanggapan lebih pedas dari elite PDIP disampaikan oleh Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Pihaknya menyebut seharusnya Jokowi menjelaskan permintaan maafnya untuk konteks kebijakan bermasalah yang mana. Adapun dalam dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR Jokowi memang tak menyebutkan kesalahan yang membuatnya meminta maaf.

“Ya itu kan dilakukan di forum resmi, sehingga harus dijelaskan konteks minta maafnya terhadap kebijakan-kebijakan yang seharusnya dilaporkan secara objektif,” kata Hasto di Lebak, Banten, Jumat lalu.

Hasto menyebut masih ada sejumlah masalah yang dihadapi rakyat dan bangsa Indonesia. Di antaranya, kata dia, masalah kesejahteraan, demokrasi, penegakan hukum, dan pembengkakan utang negara. Misalnya, kemiskinan meningkat, indeks demokrasi mengalami penurunan, dan indeks pemberantasan korupsi justru memasuki sisi-sisi gelap.

“Mengapa rakyat kelas menengah justru menghadapi berbagai ancaman, mengapa impor beras kita itu justru semakin besar dan tertinggi, mengapa nilai tukar petani 10 tahun terakhir itu keuntungan petani hanya 1 persen, mengapa utang kita semakin bertambah, itu yang seharusnya dijelaskan kepada rakyat,” katanya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | SAVERO ARISTIA WIENANTO | RIRI RAHAYU | DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Pidato Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR: Pamer Capaian, Jokowi Minta Maaf, Serahkan Estafet ke Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

5 jam lalu

Bakal calon gubernur DKI Jakarta Pramono Anung silaturahmi dengan Ketua Umum Forum Komunikasi Ulama Umaro KH Prof Zaenal Arifin Ghufron di Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 17 September 2024. Dalam pertemuan tersebut, Pramono Anung berjanji untuk membangun RSUD Cakung yang sempat direncanakan pada era kepemimpinan Anies Baswedan. Hal itupun katanya merupakan keinginan dari warga Cakung dan para kiai di sana. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

Pramono Anung janji jika menang Pilkada Jakarta akan mendirikan rumah sakit daerah di Cakung, Jakarta Timur. Apa alasannya?


Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

5 jam lalu

Kolase foto yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Sumber: Twitter
Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.


Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

6 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani usai mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.


Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

6 jam lalu

Anggota komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu
Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

Keputusan akhir soal kelolosan Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah akan diumumkan pada 22 September 2024.


KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

7 jam lalu

Kaesang Pangarep, dari dalam mobil yang ditumpanginya di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.


Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

8 jam lalu

Presiden Jokowi. Humas Setkab - HIM
Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya


KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

8 jam lalu

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan memberikan keterangan kepada awak media terkait pemeriksaan LHKPN sejumlah pejabat daerah oleh tim Direktorat PP LHKPN, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023. KPK akan segera menerjunkan tim ke Pangkalpinang untuk mendalami asal usul kepemilikan aset milik Wali Kota Pangkalpinang, Mauli Akil, setelah menjalani proses pemeriksaan permintaan klarifikasi LHKPN pada 2020 tercatat sebesar Rp11.401.119.603. Hasil klarifikasi KPK mengungkap sejumlah temuan aset perkebunan sawit, ruko dan rumah indekost yang dimiliki Mauli Akil. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.


Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

8 jam lalu

Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin 2024. Tempo/Oyuk Ivani Siagian
Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

Asrinaldi mengatakan publik mengetahui Munaslub Kadin ada kaitannya dengan proses politik.


Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

9 jam lalu

Kaesang Pangarep (kiri) memberikan klarifikasi di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Kaesang Pangarep yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia memberikan klarifikasi ke KPK terkait laporan pengaduan masyarakat yang tengah di proses oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat KPK dalam dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas mewah pesawat jet pribadi jenis Gulfstream G650 dengan nomor penerbangan N588SE milik Garena Online (private) Limited, unit bisnis SEA  Group, dipergunakan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama istrinya Erina Gudono.TEMPO/Imam Sukamto
Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.


Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

9 jam lalu

Akademikus, pegiat lingkungan, serta para nelayan memprotes PP Nomor 26 Tahun 2023 karena membuka kembali keran ekspor pasir laut yang ditutup sejak 2003.
Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

Kronologi penjualan pasir laut ke luar negeri yang dihentikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 yang kini dibuka kembali oleh Presiden Jokowi.