TEMPO.CO, Medan - Pemilihan kepala daerah Sumatera Utara diisi dua kandidat, petahana Edy Rahmayadi yang didukung PDI Perjuangan dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang diusung delapan partai yaitu: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Partai Kesejahteraan Sosial (PKS).
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun usai menyerahkan tugas partai kepada Edy di Lapangan Astaka, Kabupaten Deliserdang pada 10 Agustus 2024, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi Bobby. Baginya, melawan Bobby berarti melawan kekuasaan.
"Kami punya strategi, tidak mungkin saya ungkap di sini. Pastinya kami rakyat jelata yang cinta demokrasi dan sedang berhadapan dengan kekuasaan," kata Komaruddin.
Bobby menanggapi kalau dirinyalah yang melawan incumbent, yang identik dengan kekuasaan. Dia bersyukur lawannya di Pilkada Sumut nanti adalah Edy Rahmayadi. Artinya, menambah referensi masyarakat memilih pemimpin.
"Kita lawan incumbent. Alhamdulillah, kan dari awal sudah disampaikan, kita mau masyarakat punya banyak referensi," kata Bobby usai menerima dukungan dari PSI di Lapangan Gajah Mada, Kota Medan, Rabu, 14 Agustus 2024.
Rekomendasi PSI diberikan langsung Ketua Umum Kaesang Pangarep, beberapa menit setelah mereka bermain bola. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mendukung Bobby karena dianggap simbol politik anak muda di Indonesia. Kekuatan politik baru yang akan menang menjadi gubernur di Sumut.
"PSI yakin, Bobby menang, akan membawa kemajuan. Kami titip Sumut agar semakin maju, bisa memperluas kerja- kerja baik selama ini," kata Andy.
Bobby menjawab dengan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Dia berjanji akan membawa semangat PSI membangun Indonesian Emas 2045.
"Banyak pesan titipan bro Ketum tadi, khususnya untuk anak-anak muda. Kita sama-sama membangun Indonesia Emas 2045," katanya.
Pilihan Editor: Dasco Gerindra Sebut PKS akan Masuk KIM