TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) berdasarkan komunikasi terakhir antara pihaknya dengan partai tersebut.
"Ada opsi dari PKS akan bekerja sama dengan KIM, kami sudah berapa kali berkomunikasi dengan PKS," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.
Dia mengatakan komunikasi dari Partai Gerindra ke PKS itu melalui Presiden PKS Ahmad Syaikhu maupun dengan Dewan Majelis Syuro PKS. Adapun utusan dari Gerindra untuk berkomunikasi dengan PKS yakni Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
"Pembicaraan tersebut dilakukan oleh Pak Muzani itu mencakup, ya antara lain ya calon dan sebagainya," kata Wakil Ketua MPR RI tersebut.
Sementara itu, Ahmad Muzani belum mau banyak berkomentar terkait isi komunikasinya dengan PKS tersebut. Seusai Dasco menyampaikan keterangan, Muzani pun langsung menghampiri Dasco dan berjalan bersama untuk masuk ke kantornya di DPR.
Sebelumnya pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku dirinya telah menjalin komunikasi dengan Presiden Terpilih Pemilu 2024, sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto
"Bahwa pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih pada Pilpres 2024," kata Syaikhu saat mengumumkan hasil Musyawarah Majelis Syuro ke-11 PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo sudah terjalin sejak lama. Dirinya mengungkapkan PKS menjalin hubungan dengan Prabowo sejak Pilpres 2014 dan juga Pilpres 2019.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan bahwa duet Anies Baswedan-Shohibul Iman pada Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kedaluwarsa. Hal itu, kata dia, mengingat masa surat keputusan untuk mengusung Anis-Sohibul hanya berlaku dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024
"Jadi, keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin," ujar Kholid dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Menurut dia, sampai saat ini PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies pada Pilkada Jakarta sehingga PKS tidak bisa mengusung calon sendiri.
"Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, PKS kini memulai komunikasi dengan partai lain untuk pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada Jakarta yakni dengan KIM.
Pilihan Editor:Agus Gumiwang Tak akan Nyalon Ketum Golkar di Munas, Bahlil Calon Tunggal?