TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK telah mengumumkan nama-nama kandidat calon pimpinan atau Capim KPK yang lulus seleksi tahap berikutnya. Hasilnya sebanyak 40 dari 230 peserta dinyatakan lolos. Dari empat eks pegawai KPK korban Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang mendaftar, hanya satu orang yang lolos tahap berikutnya tersebut.
Dia yang lolos adalah eks Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono. Sementara ketiga lainnya, eks Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat Herry Muryanto, eks Kepala Training ACLC KPK Hotman Tambunan, dan eks Kabag Rumah Tangga KPK Arien Marttanti Koesniar dinyatakan gagal.
Menanggapi kelulusan dirinya di tahap tersebut, Giri mengatakan ia merasa bersyukur. Dia mengakui tes tahap setelah lulus seleksi administrasi merupakan tes yang tidak mudah. Hal ini lantaran hanya dipilih 10 persen atau 40 dari 230 kandidat saja yang bisa lolos. Ia lega beberapa nama tokoh antikorupsi masih bertahan.
“Saya bersyukur sampai pada tahap ini. Ini salah satu tes yang tidak mudah, dan hanya 10 persen saja yang bisa lolos. Beberapa nama tokoh antikorupsi masih bertahan, saya optimis akan terpilih Pimpinan KPK yang kompeten dan berintegritas,” kata Giri kepada Tempo.co, Kamis malam, 8 Agustus 2024.
“Siapapun yang terpilih, semoga KPK bisa terselamatkan. KPK itu harapan, harus tetap dihidupkan. Tahap asesmen berikutnya sangat krusial. Jangan sampai terpilih Pimpinan KPK yang cacat integritas, dia harus lebih putih dari warna putih,” kata dia.
Giri Suprapdiono merupakan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK yang menjadi satu dari 57 korban pemecatan massal pegawai KPK gara-gara dinyatakan tidak lolos TWK. Padahal, ia adalah pegawai KPK yang acap memberikan pengajaran tentang wawasan kebangsaan di sejumlah lembaga.
Tidak lolosnya Giri kala itu sontak mendapatkan respons dari publik, salah satunya musisi Iwan Fals. Melalui akun Twitter-nya, kini X, Iwan Fals membagikan tangkapan layar berita profil Giri sebagai pegawai KPK yang sering memberikan pengajaran tentang TWK. Pelantun tembang Tikus Tikus Kantor itu merasa aneh.
“Aneh juga ya,” tulisan Iwan lewat akun Twitter-nya, Ahad, 30 Mei 2021 lali.
Mantan juru bicara KPK Febri Diansyah juga pernah bersuara soal Giri. Febri mengatakan ada satu pegawai KPK yang tak lulus TWK. Padahal, sosok tersebut merupakan lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di Lembaga Administrasi Negara. Pada Desember 2020, sosok tersebut juga menerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award.
Giri telah bekerja di KPK selama 16 tahun sejak 2005. Sejumlah jabatan pernah diampu, di antaranya Direktur Gratifikasi KPK, serta Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat. Selain itu, di sela kesibukannya lulusan Institut Teknologi Bandung itu sering menjadi pembicara untuk topik wawasan kebangsaan.
Lembaga tempatnya pernah bicara tidak sembarangan, yaitu Lembaga Pertahanan Nasional, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dan Sespim Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Rekam jejaknya di bidang ‘wawasan kebangsaan’ itulah yang mungkin membuatnya percaya diri untuk menerima tantangan netizen berdebat dengan Ketua KPK Firli Bahuri.
“Dengan senang hati. Syaratnya kalau kalah, mundur dan meletakkan jabatan. Bisa gitu nggak?” kata Giri lewat akun Twitternya ketika itu.
Selanjutnya: Daftar 40 Nama Lolos Tes Tertulis Capim KPK