TEMPO.CO, Jakarta - Tim panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mendatangi sesepuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), termasuk pendiri partai seperti Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Rais Syuriah PBNU Muhammad Cholil Nafis mengatakan, kunjungan ke para sesepuh PKB untuk menggali informasi lebih dalam perihal sejarah terbentuk dan hubungan PBNU-PKB.
“Insya Allah nanti kami juga akan mendatangi. Ini sowan, bukan manggil ya. Ke Maruf Amin karena beliau dari awal adalah salah seorang yang mendirikan PKB,” kata Cholil Nafis di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2024.
Cholil mengatakan, tim panel PBNU akan mendatangi pengurus senior PKB yang mengetahui sejarah PKB dan NU. Sedangkan PBNU akan mengirim undangan kepada tokoh PKB yang masih muda untuk silaturahmi ke PBNU. “Kami kumpulkan yang muda, baru nanti kami sowan ke mereka yang tua. Jangan yang tua duluan, ya,” kata dia.
Dia tidak secara gamblang mengungkapkan hal yang dilakukan PBNU setelah semua informasi dikumpulkan oleh tim panel. Cholil hanya mengatakan, informasi yang diperoleh akan dibahas di internal panel dan disampaikan ke PBNU. “Nanti akan dimusyawarahkan di PBNU. Langkah-langkah apa yang pas untuk kita lakukan untuk kebaikan PBNU demi kebaikan PKB juga,” kata dia.
PBNU membentuk tim panel, yang sebelumnya disebut panita khusus PKB atau Tim Lima, setelah rapat pleno PBNU di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2024. Tim tersebut terdiri atas sembilan orang, yakni Ketua PBNU Umarsyah, Katib Syuriah PBNU Ikhsan Abdullah, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Suleman Tanjung, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi Hamid, Rais Syuriah PBNU Muhammad Cholil Nafis, Ketua PBNU Miftah Faqih, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi, Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla, dan Wasekjen PBNU Najib Azka. Panel ini dipimpin Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.
Pembentukan tim panel ini ditengarai berhubungan dengan tensi memanas antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Keduanya disebut-sebut berselisih setelah Cak Imin, sapaan Muhaimin, menginisiasi pembentukan panitia khusus untuk menyelisik penyelenggaran haji atau pansus haji di DPR RI. Pansus ini akan menyelidiki Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena dugaan penyelewengan kuota haji.
Gus Yahya berang dengan pembentukan pansus haji dan mempertanyakan urgensi pembentukannya. Gus Yahya merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. "Ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kami, pansus haji kemudian menyerang NU. Jangan-jangan ini masalah pribadi gara-gara menterinya adik saya, misalkan," kata Yahya kepada wartawan seusai rapat pleno PBNU di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2024.
Pleno PBNU meminta agar hubungan PBNU dengan PKB dikaji ulang. Gus Yahya lantas menunjuk Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni untuk memimpin tim pengkaji yang disebut Panitia Khusus PKB.
Pilihan Editor: