TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya menjadi sosok bakal calon bupati yang paling banyak mengantongi dukungan partai politik atau Parpol untuk menghadapi Pilkada Sleman 2024.
Dari delapan parpol pengisi kursi parlemen Sleman, enam parpol di antaranya sudah memastikan merapat ke Harda. Mereka tergabung dalam Koalisi Sleman Bersatu (KSB).
Enam parpol pengusung Harda antara lain Partai Golkar, PDI Perjuangan, PPP, Nasdem, Gerindra dan PKS. Enam parpol itu memegang 37 dari total 50 kursi parlemen di Sleman. Hanya tersisa PAN dan PKB, yang memegang 13 kursi di parlemen saat ini.
Meski dukungan terus membesar, Harda masih bungkam soal sosok calon wakil bupati yang akan mendampinginya berlaga pada Pilkada 2024 nanti.
"Kalau soal calon wakil bupati yang menjawab biar dari koalisi (pengusung), saya tidak punya kewenangan untuk menjawab," kata Harda saat menerima Surat Instruksi Calon Bupati Partai Golkar di Sleman, Minggu 4 Agustus 2024.
Harda yang berlatar birokrat itu mengatakan, sosok calon wakil ia serahkan sepenuhnya kepada partai koalisi pengusungnya. Ia hanya membeberkan soal kriteria bakal calon pendampingnya saat Pilkada 2024 nanti.
"Yang pasti sosok wakil saya itu harus bisa diterima oleh semua anggota partai koalisi, prinsip saya hanya sosok yang bisa bekerja sama apalagi anggota koalisi banyak, jadi harus satu hati, satu pikiran, satu tujuan," ujarnya.
Harda juga masih menunggu wakilnya untuk mempublikasikan rencana program yang akan mereka tawarkan kepada masyarakat. "Soal program setelah nanti ketemu calon wakil, ada langkah cepat bentuk tim mematangkan program yang diusung," kata dia.
Sejauh ini dari enam parpol pengusung Harda, baru PDI Perjuangan yang menurunkan rekomendasi pendamping Harda Kiswaya adalan petahana wakil bupati Sleman yang juga kader PDI Perjuangan Danang Maharsa.
Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman mengatakan, dari partainya sendiri menyerahkan kepada Harda untuk segera mengusulkan sosok calon wakil bupati itu.
"Kalau dari Golkar, siapa pun calon wakil itu tergantung Pak Harda, harapan kami calon wakil itu orang Sleman seperti beliau, jadi calon bupati dan wakil bupatinya sama sama dari Sleman yang punya pengalaman," kata Gandung yang juga anggota DPR RI itu.
Gandung menyebut, surat instruksi dari Partai Golkar yang diberikan kepada Harda juga mengatur soal kewenangan calon wakil itu. "Dalam surat itu Pak Harda diberi hak dan waktu memilih calon wakilnya," kata dia.
Gandung menyebut, untuk Pilkada Sleman dan Kota Yogyakarta, partainya sudah menurunkan surat instruksi untuk calon bupati dan calon walikota. Saat ini Golkar masih merampungkan survei untuk menemukan sosok calon bupati Bantul pada Pilkada 2024.
"Untuk calon bupati di Bantul kami masih menunggu hasil survei selesai, tahapannya masih berlangsung," kata Gandung.
Pilihan editor: Ungkit Operasi Mapenduma, TPNPB-WPLO Klaim Punya Bukti untuk Bawa Prabowo ke Mahkamah PBB