TEMPO.CO, Jakarta - Nama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto disebut oleh Megawati Soekarno Putri saat kegiatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo pada Selasa, 30 Juli 2024. Saat pidato di acara itu, Megawati menyatakan akan menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo apabila Hasto ditangkap.
"Saya bilang sama Hasto, sudah enggak usah takut, nanti kalau kamu diambil aku pergi ke Kapolri, aku bilang begitu. Coba pengin ngomong apa si Kapolri itu," kata Megawati. Ia meminta Hasto agar tidak takut dengan proses hukum yang dihadapinya.
Adapun Hasto Kristiyanto pernah dilaporkan ke polisi dalam kasus dugaan penyebaran hoaks serta dugaan penghasutan. Hasto juga diduga terlibat dalam pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus Harun Masiku.
Tentang Hasto
1. Menyinggung Penyidik KPK Pemeriksa Hasto
Megawati mengkritik penyidik KPK Ajun Komisaris Besar Rossa Purbo Bekti yang memeriksa Hasto. Rossa dianggapnya sewenang-wenang. Megawati menuding, proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Rossa terhadap Hasto menyalahi prosedur hukum. "Waktu Pak Hasto itu dipanggil menurut saya itu tidak sesuai," kata Megawati, Selasa, 30 Juli 2024. "Kamu siapa Rossa? Jangan hanya karena kamu KPK loh. Saya enggak takut, gile lho."
2. Komunikasi Politik
Hasto mengatakan, partainya terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai lain seperti Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN. "Kami bisa mencalonkan sendiri, tapi tetap membangun komunikasi politik (dengan partai lain)," kata Hasto, pada Sabtu, 28 Juli 2024.
Hasto menjelaskan, PDIP tetap akan membangun konsolidasi dengan partai-partai tersebut karena keputusan mengenai calon yang akan diusung belum bulat. Hasto mengaku tak ambil pusing soal Koalisi KIM yang disebut-sebut yang akan mengusung Ahmad Lutfi, karena partai-partai tersebut belum mengumumkannya secara resmi. "Selama rekomendasi belum secara formal, kami tetap melakukan komunikasi secara intens," ucap Hasto.
3. Apel
PDIP mengadakan apel Satgas di Kota Solo pada Sabtu, 27 Juli 2024. Hasto mengatakan, apel tersebut dihadiri oleh 5.000 satuan tugas atau satgas yang dipimpin oleh Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDIP, Komarudin Watubun.
Ia dibantu oleh politikus PDIP Ganip Warsito purnawirawan dan beberapa purnawirawan jenderal lainnya yang kini bergabung dengan PDIP. “Jadi, ini gerakan untuk mempersiapkan pilkada," kata Hasto pada Minggu, 28 Juli 2024.
4. Kudatuli
PDIP menggelar peringatan 28 tahun peristiwa penyerangan Kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996 atau yang dikenal sebagai Kudatuli, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Juli 2024.
“Marilah kita memperingati Kudatuli ini dengan terus turun ke bawah. Kita terus gelorakan semangat perjuangan ini sekaligus mengingatkan bahwa pada dasarnya kekuasaan itu bukan melekat pada diri si aktor, melainkan dari sesuatu kolektif rakyat. Kekuatan ide dari rakyat yang mendapatkan kemerdekaan yang sejati, yang mendapatkan hak berserikat dan berkumpul,” kata Hasto saat berorasi dalam acara peringatan peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2024, dikutip dari Antara.
5. Edy Rahmayadi
PDIP mencari calon pendamping untuk Edy Rahmayadi dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara atau Pilgub Sumut 2024. Hasto mengeklaim, mantan Gubernur Sumut itu mendapat banyak usulan. "Memang dari masukan arus bawah PDI Perjuangan banyak yang mengusulkan Pak Edy Rahmayadi," ujar Hasto kepada Tempo di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Juli 2024.
MHD RIO ALPIN PULUNGAN | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA
Pilihan Editor: 5 Unek-Unek Megawati PDIP, Soal Hasto hingga Ormas Agama Urus Tambang