TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan rencana pemakaian satu pulau di Kepulauan Seribu menjadi tempat pengelolaan sampah masih dalam tahap kajian. Dia mengatakan pihaknya akan mengkaji regulasi di pemerintah provinsi DKI maupun pemerintah pusat.
"Ide tersebut dilatarbelakangi keterbatasan lahan di Jakarta dan didorong oleh kebutuhan lahan tambahan untuk pembangunan insfrastruktur, sehingga perlu dilakukan usaha pengembangan ruang kawasan untuk utilitas terpadu di Jakarta," kata Asep dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Senin, 22 Juli 2024.
Asep mengatakan tempat itu nantinya sebagai pengolahan sampah skala besar. Ini mengingat timbunan sampah Jakarta yang terjadi setiap tahunnya meningkat. Di sisi lain, daya tampung dan daya dukung tempat pembuangan akhir atau TPA Bantar Gebang sudah menurun.
"Selain itu juga dapat dilakukan pembangunan sarana pengolahan air limbah dan juga pembangkit listrik," tuturnya.
Asep mengatakan penggunaan pulau untuk pengelolaan sampah itu baru sebatas rencana. Hingga saat ini masih belum ada kajian soal rencana itu.
"Belum ada kajian. Adanya pengistilahan Pulau O, kami mendasarkan kepada peraturan gubernur atau Pergub nomor 121 tahun 2012. Pulau O seluas 344 hektare masuk dalam sub kawasan timur," kata Asep.
Dia menjelaskan, keberadaan Pulau O tersebut diharapkan dapat diarahkan sebagai pusat pengembangan utilitas pusat pengembangan air limbah dan sampah.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi sebelumnya menanggapi soal rencana pemakaian satu pulau di Kepulauan Seribu untuk tempat pengelolaan sampah.
"Sedang proses (kajiannya). Silakan dibahas, kan masih perlu ada pembahasan dari Menteri Lingkungan Hidup, dari ahli lingkungan," kata Heru ditemui usai menghadiri acara bangga berwisata Indonesia (BBWI) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Pilihan editor: Ilham Habibie: Kesepakan Koalisi dengan PKS di Pilgub Jawa Barat Akhir Juli
