TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo menuai respons dari internal Koalisi Indonesia Maju (KIM), mulai dari Golkar, Demokrat, hingga Juru Bicara Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkap respons Prabowo atas keputusan Gibran untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo dan pindah ke Jakarta. Dia menyebut, Prabowo telah menyetujui Gibran langkah itu.
"Pak Prabowo menyambut baik keputusan Mas Gibran tersebut," kata Dahnil dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2024.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut bahwa langkah Gibran itu berhubungan dengan masa transisi yang sedang berlangsung dari masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin menuju pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dahnil juga menyampaikan bahwa kepindahan Gibran dari Solo menuju Jakarta merupakan langkah untuk membantu Prabowo dalam mempersiapkan pemerintahan yang akan datang.
"Agaknya keputusan Mas Gibran tepat dan baik dalam rangka persiapan konsolidasi dan sinkronisasi tugas-tugas beliau membantu Pak Prabowo," ujarnya.
Golkar: Dia harus persiapan pelantikan
Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, mundurnya putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu dari jabatannya adalah bagian dari persiapan menjadi wakil presiden periode 2024-2029.
“Itu kan dia harus persiapan pelantikan,” kata Lodewijk di Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa malam, 16 Juli 2024.
Lodewijk menyampaikan bahwa sebagai wakil presiden terpilih, Gibran memang harus mengundurkan diri.
Pengunduran diri itu disebut Lodewijk akan membuat pemerintahan Solo bisa tetap berjalan dengan baik.
“Otomatis beliau sebagai Wali Kota harus mundur. Sehingga pekerjaan-pekerjaan di kota Solo bisa lancar,” ujarnya.
Meski begitu, Lodewijk tidak berkomentar soal Prabowo yang belum mundur dari jabatan menteri pertahanan. Saat ditanya, Lodewijk meninggalkan lokasi dalam mobil yang diikuti pengawal.