TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan lembaganya telah mengantisipasi segala potensi kerawanan selama Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Dia menyebut KPU menggandeng Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI untuk memastikan Pilgub Jakarta berjalan dengan lancar.
Bagja menjelaskan langkah pengamanan itu dilakukan berdasarkan pemetaan Bawaslu dalam Sistem Informasi Peta Kerawanan Pemilu (Sipekapilu) yang menempatkan Jakarta di posisi pertama sekaligus memenuhi empat dimensi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), yakni dimensi sosial politik, penyelenggara pemilu, kontestasi, dan partisipasi.
"Sejarah Pilkada Jakarta jelas banyak masalah. Kemarin politisasi SARA, hoaks, konflik di tingkat grassroots (akar rumput) yang kami lihat pada pilkada di Jakarta sebelum ini," kata Bagja saat ditemui di Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2024.
Lebih lanjut, Bagja menyampaikan bahwa KPU mempertimbangkan jumlah penduduk dan kondisi geografis yang padat dalam menentukan tingkat kerawanan di Jakarta. "Itu perlu diperhitungkan betul dan menjadi salah satu unsur kenapa Jakarta masuk di empat dimensi tersebut," ujarnya.
Tak sampai di situ, Bagja juga menyoroti transisi status Jakarta dari Daerah Khusus Ibu Kota menjadi Daerah Khusus Jakarta. Dia berpendapat perubahan-perubahan yang terjadi akibat pergantian status perlu menjadi perhatian.
Sebelumnya, Anggota Bawaslu Puadi mengungkap sejumlah provinsi yang menjadi wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi berdasarkan Indeks Kerawanan (IKP) di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024. Puadi menyebut IKP didasarkan pada empat dimensi yang berbeda, yakni dimensi sosial-politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kontestasi, dan dimensi partisipasi relatif. Adapun Jakarta masuk ke dalam empat dimensi itu.
"Empat dimensi utama dijadikan sebagai alat ukur penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, berkualitas, dan bermartabat," kata Puadi dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Rabu, 19 Juni 2024.
Berdasarkan skor IKP yang dapat diakses melalui https://sipekapilu.bawaslu.go.id/ Jakarta menempati posisi pertama dengan memperoleh skor 88,95, dan termasuk kategori tinggi. Selain itu, dalam skor dimensi sosial politik, Jakarta meraih 78,27 atau termasuk kategori tinggi.
Selanjutnya, berdasarkan dimensi penyelenggaraan pemilu Jakarta memperoleh skor 92,36 atau tinggi. Lalu, skor dimensi kontestasi mendapatkan skor 96,09 atau tinggi. Terakhir, dimensi partisipasi mencapai angka 87,01 atau tinggi.
Pilihan editor: Muhadjir Effendy Sebut Penerima Bansos Judi Online Korban yang Menderita
.