TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai pihak menilai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi harus bertanggung jawab terkait gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. PDNS yang berada di Surabaya, Jawa Timur, tersebut dilaporkan diretas sejak 20 Juni lalu dan menyebabkan lumpuhnya ratusan instansi pemerintah.
PDNS 2, yang dikelola oleh Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengelola 73 data kementerian lembaga serta ratusan instansi milik pemerintah daerah. Kedua lembaga ini dinilai gagal menjaga objek vital dan strategis tersebut. Arie Budi pun menuai sorotan dan bahkan didesak agar mundur dari jabatan Menkominfo.
Lantas, bagaimana respons Arie Budi terkait peretasan PDNS 2?
1. Masih bisa ucapkan syukur
Budi Arie masih bisa bersyukur dan mengucap “alhamdulillah” setelah sistem PDN diretas. Dia bersyukur karena pelaku yang meretas sistem PDN bukanlah sebuah negara, melainkan non-state actor dengan motif ekonomi. Sebab, jika pelakunya adalah sebuah negara, kata dia, permasalahan yang dihadapi Indonesia sangat berat.
“Saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini non-state actor dengan motif ekonomi. Itu sudah alhamdulillah dulu. Karena kalau yang nyerang negara, berat,” kata Budi dalam rapat antara Komisi I DPR, Kominfo, dan BSSN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
2. Sebut tidak ada kebocoran data
Budi Arie menyebut tidak ada indikasi kebocoran data imbas gangguan serangan siber terhadap PDNS 2. Upaya pemulihan PDNS 2, kata dia, masih terus dilakukan. Pemulihan penuh terhadap PDNS 2 ditargetkan tuntas pada pertengahan Agustus 2024.
“Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data,” kata Budi Arie usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 27 Juni 2024.
Klaim Budi sejalan dengan pernyataan Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako. Pihaknya menjelaskan bahwa data yang tertahan di PDNS 2 tidak akan bisa disalahgunakan oleh pembuat ransomware karena aksesnya telah diisolasi. Isolasi tersebut membuat data tersebut tidak dapat diakses sama sekali.
“Kondisi data itu terenkripsi tapi di tempat (di lokasi PDNS 2) dan sekarang sistem PDNS 2 itu sudah kita isolasi. Tidak ada yg bisa akses, kita putus akses dari luar. Jadi Insya Allah tidak bisa (disalahgunakan),” kata Herlan di dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.
3. Menghindari wartawan usai rapat dengan Jokowi
Budi Arie menghindari wartawan Istana Kepresidenan usai rapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait peretasan PDNS 2 pada Jumat, 28 Juni 2024. Rapat internal soal PDN itu berlangsung pada pukul 14.00 WIB. Budi Arie sempat melalui pintu depan Istana Negara sebelum bertemu Jokowi. Pihaknya mengatakan akan memberikan keterangan usai rapat.
“Ya tunggu dulu ya. Ini Baru mulai rapat. Pasti nanti kasih keterangan,” kata Budi saat dicecar oleh jurnalis soal persiapan rapat hari ini. Namun, mobil RI 36 yang dimiliki Menkominfo tidak lagi terparkir di halaman depan Istana Negara hingga Pukul 16.00 WIB. Budi keluar dari pintu khusus negara (VIP) yang dikenal dengan pintu Bali.
Pilihan Editor: Kata Ma'ruf Amin soal Budi Arie Didesak Mundur sebagai Menkominfo