Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjelasan SMAN 4 Depok soal Siswa Miskin Tak Lolos PPDB Zonasi

image-gnews
Seratusan emak-emak relawan DKR Kota Depok berunjuk rasa PPDB di SMAN 4 Depok di Jalan Jeruk Raya, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Selasa, 25 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Seratusan emak-emak relawan DKR Kota Depok berunjuk rasa PPDB di SMAN 4 Depok di Jalan Jeruk Raya, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Selasa, 25 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Humas SMAN 4 Depok Susanto memberikan penjelasan terkait demo emak-emak dan relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) soal tidak lolosnya siswa miskin yang berjarak 120 meter dari sekolah dalam Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2024. Mereka juga mengukur secara manual jarak rumah mereka ke sekolah.

Susanto menjelasan gelombang pertama dibuka untuk jalur zonasi dan keluarga ekonomi tidak mampu (KETM). Untuk zonasi kuotanya 50 persen. Kuota yang tersedia sebanyak 324 siswa yang dibagi menjadi 9 rombongan belajar (rombel) masing-masing 36 siswa.

"Total kuotanya 324 siswa baru, dan 50 persennya itu berarti 162 siswa, Alhamdulillah sudah diterima," kata Susanto, Kamis, 27 Juni 2024.

Adapun jarak terdekat dari jalur zonasi sekitar 100 meteran hingga jarak terjauh 581 meter. Susanto menyebut calon siswa dari jalur zonasi sudah diterima dan melakukan daftar ulang.

Untuk KETM, jarak terjauh 900-an meter. Susanto memhatakan dari jalur itu juga sudah diterima 49 siswa atau 15 persen dan 5 orang di antaranya kategori ekstrem.

"KETM jalur undangan dari dinas, langsung masuk, jaraknya ada yang 4 ribu (meter) dan maksimal 5 ribu (meter) kita terima, boleh kalau memang dapat jalur dari dinas langsung, sudah dapat nama-namanya, itu Alhamdulillah sudah semuanya terdaftar, jadi 65 persen sudah terdaftar, sebanyak 211 siswa," kata Susanto.

Saat ini, proses PPDB di sekolahnya sudah masuk gelombang kedua pada 24-28 Juni dengan sisa kuota 35 persen. Kuota itu terdiri dari jalur prestasi 25 persen yang dibagi menjadi 2, yakni prestasi rapor 20 persen dan prestasi kejuaraan 5 persen.

"Lalu perpindahan tugas orang tua (PTO) dan anak 5 persen, terakhir peserta didik berkebutuhan khusus dan CIBI (Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa) 5 persen. Semua data terpampang di Informasi PPDB 2024 SMAN 4 Depok," ujar Susanto.

Menanggapi demo dan aduan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Susanto menjelaskan bahwa mereka meminta kuota jalur siswa miskin ditambah. Sementara, SMAN 4 Depok sudah mengikuti pembagian jalur berdasarkan kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yakni 15 persen

"Dia mintanya ditambahin, bila perlu diakomodir semuanya, saya bilang 'kalau itu kebijakannya bukan ranah saya' saya kan hanya mengikuti kebijakan, jangan sampai keluar atau melanggar regulasi, sesuai dengan Juklak Juknis PPDB," kata Susanto.

Disinggung akan menindaklanjuti aduan dari DKR Depok, Susanto mengaku belum tahu kelanjutannya seperti apa. "Mungkin Pak Mamat (Kepala SMAN 4 Depok) sudah ke KCD (Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jawa Barat), cuma tindaklanjutnya bagaimana kita kan enggak tahu," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait jalur zonasi dan KETM, ada siswa dengan jarak terdekat tidak lolos, Susanto mengungkapkan pihak operator sekolah melakukan verifikasi ke lapangan. "Mungkin dia mengaku-ngaku saja, jarak (rumah) mungkin dekat, tetap Kartu Keluarga (KK)-nya mungkin tidak di alamat situ, jadi dia numpang di situ, kan tidak bisa begitu, kita berdasarkan KK tersebut," kata Susanto.

Susanto menegaskan pihak operator tidak main-main karena saat verifikasi dan mendatangi rumah calon siswa akan diminta menunjukkan KK sampai ditelusuri melalui aplikasi jarak rumah ke sekolah. "Kita tidak bisa menentukan, misalkan yang miskin jaraknya dekat tidak diterima, pasti ada alasan terkait data penunjang, seperti KK-nya tidak ada atau kurang dari setahun," kata dia.

Sedangkan surat keterangan domisili harus dikuatkan dan dibuktikan dengan pengurus lingkungan setempat. "Kita benar-benar verifikasi data pendukungnya," ucap Susanto.

Siswa miskin tak lolos PPDB

Dina Maria, 49 tahun, bersama relawan Dewan Kesejahteraan Rakyat melakukan pengukuran manual jarak dari SMAN 4 Kota Depok ke rumahnya di RT 03 RW 03 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. Hal tersebut dilakukan karena anaknya tak diterima PPDB zonasi.

Setelah dilakukan pengukuran manual, jarak antara rumah Dina dengan tembok belakang sekolah sekitar 120 meter. Sedangkan menggunakan aplikasi Google Maps jaraknya 280 meter.

Dina mengisahkan, ia mendaftarkan anaknya secara online pada 3 Juni 2024 lalu. Namun, karena ada kendala di server, ia mencoba mendaftar lagi pada 7 Juni 2024.

"Akhirnya saya datang ke sekolahan bawa bukti DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), surat kematian (suami), KIS dan data pendukung lainnya," kata Dina, Kamis, 27 Juni 2024.

Di sana, ia menemui operator dan meminta dimasukkan ke jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM), tetapi saat dicek nama anaknya tidak lolos saat pengumuman pada 19 Juni. "Tidak lolos jalur zonasi dan afirmasi,, dua-duanya tidak lolos," ujarnya.

Pilihan Editor: Siswa Miskin Tak Lolos PPDB SMAN 4 Depok, Orang Tua Ukur Manual Jarak Rumah ke Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ombudsman Minta 911 Peserta PPDB di Sumsel Dicoret, Ini Alasannya

1 jam lalu

Kaum perempuan atau ibu-ibu menggelar aksi unjuk rasa mengkritik sistem PPDB zonasi dan afrimasi di depan gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, 24 Juni 2024. Perempuan dari Forum Masyarakat Peduli Pendidikan menuntut agar pemerintah menambah jumlah sekolah khususnya SMA/SMK negeri di seluruh wilayah dengan merata serta menuntut penambahan kuota untuk PPDB jalur afirmasi. Minimnya jumlah SMA negeri di Kota Bandung masih jadi celah praktik jual beli bangku dan perpindahan domisili secara ilegal. TEMPO/Prima mulia
Ombudsman Minta 911 Peserta PPDB di Sumsel Dicoret, Ini Alasannya

Apa alasan Ombudsman meminta anulir hasil PPDB Sumsel?


Paman dan Kakek Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Depok, Ibu Korban Minta Pelaku Dikebiri

3 jam lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Paman dan Kakek Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Depok, Ibu Korban Minta Pelaku Dikebiri

Orang tua anak korban pencabulan oleh kakek dan pamannya di Depok meminta pelaku dihukum kebiri


Kesempatan Terakhir PPDB Jakarta SD-SMA Besok, Tak Semua Sekolah Bisa Dituju

4 jam lalu

Ilustrasi PPDB Online (siap-ppdb.com)
Kesempatan Terakhir PPDB Jakarta SD-SMA Besok, Tak Semua Sekolah Bisa Dituju

Bagi yang masih berburu sekolah negeri lewat PPDB Jakarta, tersisa peluang untuk memperebutkan sisa kuota 1-2 Juli 2024.


KPAI Minta PPDB Jalur Zonasi Dievaluasi

2 hari lalu

Kaum perempuan atau ibu-ibu memukul alat masak saat aksi unjuk rasa mengkritik sistem PPDB zonasi dan afrimasi di depan gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, 24 Juni 2024. Perempuan dari Forum Masyarakat Peduli Pendidikan menuntut agar pemerintah menambah jumlah sekolah khususnya SMA/SMK negeri di seluruh wilayah dengan merata serta menuntut penambahan kuota untuk PPDB jalur afirmasi. Minimnya jumlah SMA negeri di Kota Bandung masih jadi celah praktik jual beli bangku dan perpindahan domisili secara ilegal. TEMPO/Prima mulia
KPAI Minta PPDB Jalur Zonasi Dievaluasi

KPAI meminta pemerintah mengevaluasi PPDB Zonasi.


Silang Pendapat soal Calon Siswa SMAN 4 Kota Depok Tak Lolos PPDB Zonasi

2 hari lalu

Orang tua siswa yang tidak lolos menunjukkan jarak rumah ke SMAN 4 Depok menggunakan aplikasi Google Maps di kontrakannya RT. 03/03 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 27 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Silang Pendapat soal Calon Siswa SMAN 4 Kota Depok Tak Lolos PPDB Zonasi

Aksi unjuk rasa sejumlah emak-emak dan relawan DKR terjadi di SMAN 4 Depok, karena ada calon siswa yang tak lolos PPDB zonasi.


Daya Tampung PPDB Jawa Barat 2024 Jenjang SMA-SMK dan Cara Cek Kuotanya

3 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Daya Tampung PPDB Jawa Barat 2024 Jenjang SMA-SMK dan Cara Cek Kuotanya

Daya tampung PPDB Jawa Barat 2024 jenjang SMA dan SMK negeri kurang.


Siswa Miskin Tak Lolos PPDB SMAN 4 Depok, Orang Tua Ukur Manual Jarak Rumah ke Sekolah

3 hari lalu

Orang tua siswa dan relawan DKR mengukur manual jarak dari rumah menuju  SMAN 4 Depok di Jalan Jeruk Raya, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 27 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansya
Siswa Miskin Tak Lolos PPDB SMAN 4 Depok, Orang Tua Ukur Manual Jarak Rumah ke Sekolah

Seorang warga Kota Depok melakukan pengukuran manual setelah anaknya tak lulus PPDB jaluar zonasi. Hasilnya, jarak rumah ke sekolah 120 meter.


Masih Ada PPDB Tahap Lanjutan di Jakarta, Siapa yang Bisa dan Tidak Bisa Mendaftar?

3 hari lalu

Orang tua calon peserta didik mendatangi posko pra-pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 di SMAN 1, Jakarta, Rabu 5 Juni 2024. Petugas dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudin Dukcapil) serta Sudin Pendidikan Wilayah Jakarta Pusat disiagakan untuk melayani orang tua calon peserta didik yang mengalami kendala terkait PPDB. Prapendaftaran PPDB Jakarta 2024 ditutup pada Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Subekti.
Masih Ada PPDB Tahap Lanjutan di Jakarta, Siapa yang Bisa dan Tidak Bisa Mendaftar?

Sejumlah jalur Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Jakarta berakhir Rabu, 26 Juni 2024.


Kisruh PPDB: Bantahan Jual Beli Bangku Kosong hingga Berbagai Peluang Kecurangan

3 hari lalu

Relawan menenpel poster saat mendampingi Puluhan siswa dan keluarga saat unjuk rasa didepan kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023. Pada aksinya mereka menuntut pemerintah untuk mencari solusi terhadap 14 siswa SMA - SMK kurang mampu di Depok yang terancam putus sekolah karena tidak lolos saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan alasan kuota sudah penuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kisruh PPDB: Bantahan Jual Beli Bangku Kosong hingga Berbagai Peluang Kecurangan

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2024 terus menjadi sorotan


Kasus Pencabulan Anak di Depok: Setelah Paman, Giliran Kakek Korban Ditetapkan Tersangka

4 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Kasus Pencabulan Anak di Depok: Setelah Paman, Giliran Kakek Korban Ditetapkan Tersangka

Kedua tersangka pencabulan anak itu dijerat Pasal 82 UU No 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.