INFO NASIONAL – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berharap Hari Krida Pertanian ke-52 menjadi momentum untuk kebangkitan pertanian Indonesia, sekaligus bersyukur dan terus melanjutkan cita-cita pertanian Indonesia menjadi lumbung pangan, baik nasional maupun untuk dunia.
Ia juga berharap semua pihak terkait bisa lebih fokus membangun pertanian. Salah satunya melalui pompanisasi sebagai solusi cepat menangani kekeringan dan El Nino. “Sekarang masih El Nino, kekeringan (juga) sudah masuk, jadi keduanya overlap," kata Amran.
Pompanisasi adalah program percepatan irigasi sawah. Caranya dengan memasang jalur pipa dari air sungai untuk mengairi sawah. Metode ini diyakini mampu menjaga kebutuhan air sepanjang tahun, baik saat kemarau maupun di musim hujan. Sehingga Indeks Pertanaman (IP) bisa meningkat.
Ancaman krisis iklim, kata Amran, telah dirilis oleh FAO (Food and Agriculture Organization). Bahwa, penduduk dunia terancam kekurangan pangan di 2050. Sebab itu, perlu gerak cepat dari Kementerian Pertanian untuk menjaga kestabilan stok pangan di Indonesia.
"Tolong hati-hati, karena sekarang dunia kelaparan. Ada surat FAO mengatakan kalau 2050 penduduk dunia kekurangan pangan. Sekarang ada 10 negara kelaparan. Tolong menjadi perhatian kita semua," ucap Amran.
Dalam semangat perayaan Hari Krida Pertanian, ia pun berharap seluruh pegawai Kementerian Pertanian dapat bersinergi untuk meningkatkan luasan PAT (Penambahan Areal Tanam), meningkatkan stok benih tanaman pangan, percepatan pemasangan pompanisasi serta demi menghindari ancaman kelaparan dunia.
"Jangan main-main. Ini sangat serius, kondisi pertanian saat ini yang terberat. Hati-hati, penduduk kita 270 juta tidak boleh kekurangan pangan, kita harus berjibaku, kita harus bekerja keras," Amran memungkas. (*)