TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengamat politik menyebut kans Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ridwan Kamil lebih potensial apabila maju menjadi calon gubernur di Jawa Barat ketimbang maju di DKI Jakarta. Analis politik Adi Prayitno, mengatakan secara elektabilitas dan popularitas, bekas Wali Kota Bandung tersebut memiliki tingkat elektabilitas lebih dari 50 persen.
"Survei yang kami lakukan menunjukkan belum ada bakal calon lain yang bisa mengimbangi," kata Adi saat dihubungi, Rabu, 12 Juni 2024.
Namun, Adi melanjutkan, Ridwan Kamil juga memiliki peluang yang besar jika maju di Jakarta. Menurut dia, Jakarta adalah palagan strategis yang bakal diisi oleh para bakal calon potensial. "Peluangnya ada, hanya tidak sebesar di Jawa Barat," ujar dia.
Adapun Partai Golkar memberikan surat penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada 2024. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, tak menampik ihwal hal tersebut.
Dia mengatakan, selain menerima penugasan untuk maju di bumi Pasundan, Ridwan Kamil juga diberikan penugasan oleh Dewan Pimpinan Pusat untuk maju di Jakarta.
Pun, dengan rekomendasi dukungan yang diberikan Partai Gerindra. Menurut dia, Partai beringin masih mempertimbangkan hasil survei untuk menentukan destinasi akhir Ridwan Kamil berlaga. "Di Jawa Barat atau Jakarta, semua ditentukan oleh hasil survei," ujar Ace.
Ace mengatakan, terdapat dua survei yang menjadi pertimbangan partai dalam menentukan tempat berlaga kadernya. "Setelah survei keluar, tim dan Ketua Umum akan mengkaji dulu jadi tidak ujug-ujug direkomendasikan langsung maju," kata dia.
Dihubungi terpisah, Peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat cenderung lebih tinggi ketimbang kandidat lainnya. Sebab, Ridwan Kamil dianggap lebih memiliki pengalaman. "Status petahanan dan Partai pengusungnya jadi modal yang bagus," kata Usep.
Kendati begitu, Usep melanjutkan, persaingan di palagan Jawa Barat tidak akan stagnan meski elektabilitas Ridwan Kamil lebih tinggi ketimbang kandidat lain. Menurut ia, koalisi antara partai politik akan memberikan andil besar dalam meningkatkan kans kemenangan bakal calon. "Ada banyak faktor yang menentukan. Bukan hanya soal elektabilitas calon seorang saja," ujarnya.
Pilihan Editor: Mendiang Permadi, Pindah Partai Hingga Usul Pemakzulan Jokowi