TEMPO.CO, Jakarta - Analis politik Universitas Diponegoro atau Undip Semarang, Bangkit Wiryawan mengungkapkan kepemimpinan yang terkait dengan dinasti politik akan memunculkan oligarki politik ekonomi.
"Ada yang menguasai sumber daya yang sangat besar, tetapi tidak terdistribusi merata," ujar dia di Semarang, Senin, 10 Juni 2024.
Ia mengatakan politik kekeluargaan berpusat pada orang-orang tertentu. Hal tersebut berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Akbatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah itu lebih rendah dibandingkan daerah lain.
"Dari hasil penelitian kami, pemimpin daerah yang terkait dinasti politik, kinerjanya tidak sebaik pemimpin yang tidak terkait dinasti politik," ujar Bangkit.
Menurut Bangkit, penelitian tentang kinerja pemerintahan daerah terkait dinasti politik dilakukan pada kurun 2013 hingga 2019.
Ia mencontohkan kinerja pertumbuhan ekonomi suatu kabupaten/kota yang dipimpin oleh kepala daerah yang terkait dinasti politik berada 1 hingga 2 persen di bawah daerah yang pemimpinnya tidak terkait dinasti politik.
Bangkit juga mengatakan bahwa dinasti politik berdampak pada mundurnya kualitas demokrasi.
Ia menambahkan penelitian tentang dampak kepemimpinan terkait dinasti politik tersebut kembali dilakukan usai pandemi Covid-19 untuk memvalidasi hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini, kata Bangkit, masih berjalan.
"Namun dari hasil temuan trennya masih sama," katanya.
Pilihan Editor: Undip Pastikan Tarif UKT dan IPI Tidak Mengalami Kenaikan