"Jadi nanti semacam KSP yang dipercaya Pak Prabowo," kata pria yang akrab disapa Zulhas ini di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.
Zulhas mengizinkan kader partainya jika ditunjuk masuk dalam tim sinkronisasi pemerintahan tersebut karena itu sudah menjadi keputusan Prabowo. “Kami percayakan saja ke presiden terpilih, timnya kan sudah," ujarnya.
3. Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo: Tim Dibuat Sangat Kecil dan Berisi Orang-orang Dekat Prabowo
Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo mengatakan tidak ada masalah sama sekali pada komposisi tim Tim Gugus Tugas Sinkronisasi ini. Mantan anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini menyebutkan tim sinkronisasi pemerintahan memang seharusnya orang-orang yang melekat dengan Prabowo.
Drajad menuturkan, berdasarkan informasi yang dia terima, tim sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran memang dibuat sangat kecil dan berisi orang-orang yang dekat dengan Prabowo.
"Memang timnya dibuat sangat kecil dan berisi teman-teman yang setiap hari intensif berinteraksi atau melekat istilahnya dengan Pak Prabowo," tuturnya.
Drajad mengatakan Prasetyo Hadi dan Sugiono adalah mantan ajudan Prabowo, sementara Thomas Djiwandono dan Budi Djiwandono merupakan keponakan Prabowo.
Mengenai penunjukan Thomas Djiwandono atau Tommy, Drajad menuturkan hal itu atas dasar rekam jejaknya. "Setahu saya, Mas Tommy memang yang selama ini dipercaya Pak Prabowo mengelola keuangan Gerindra dan kampanye beliau," ujar Dradjad kepada Tempo pada Ahad, 2 Juni 2024.
Dradjad mengatakan Tommy juga pernah menjadi bendahara umum dalam tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada 2014. "Rekam jejak Mas Tommy selama ini bagus. Apalagi Pak Prabowo dan keluarga besar Djojohadikusumo tidak pernah berhenti mempercayainya memegang keuangan, baik di grup perusahaan, partai politik, maupun tim kampanye," kata dia.
"Jadi dalam istilah Jawa, Mas Tommy sudah memenuhi dari sisi bibit, bobot, dan bebet. Karena itu, sangat wajar jika dia diberi tugas dan peranan sentral dalam Gugus Tugas Sinkronisasi," tuturnya menambahkan.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | AISYAH AMIRA WAKANG | ANNISA FEBIOLA | ANTARA
Pilihan editor: Alasan Pakar Sebut Ridwan Kamil dan Azwar Anas Bisa Dipertimbangkan Jadi Kepala Otorita IKN