Menurut Chico, putusan ini terkesan sarat kepentingan. Sebab, putusan seakan berupaya memberikan karpet merah pada putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, untuk dapat maju di Pilkada 2024.
Kecurigaan Chico berkelindan dengan sinyal yang diberikan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco telah mengumbar poster bergambar Wakil Ketua Umum Gerindra Budisatrio Djiwandono bersanding dengan Kaesang sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Sehingga, kata Chico, putusan MA ini bisa disebut seperti memaksa mengakomodasi calon pemimpin tanpa pengalaman, rekam jejak, minim prestasi, dan belum cukup umur. "Ini mengakali hukum dengan hukum lagi," ucapnya.
3. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra: Tak Bisa Dikaitkan dengan Satu atau Dua Tokoh
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan putusan MA yang memperluas tafsir syarat usia calon kepala daerah tidak bisa dikaitkan dengan satu atau dua tokoh.
"Bagi kami jika ini (Putusan MA) dikaitkan dengan satu dua tokoh, tidak lah. Menurut kami tidak semudah itu," ucap Herzaky saat dihubungi pada Jumat, 31 Mei 2024.
Herzaky mengatakan tidak mudah mengaitkan putusan ini hanya untuk kepentingan satu atau dua orang. Alasannya, kata dia, pertarungan di pilkada perlu mempertimbangkan banyak variabel. Variabel itu tidak hanya mengenai keterkenalan, akses, kemampuan logistik, tapi juga mengenai kapasitas, kapabilitas, daya tarung, dukungan publik, dukungan partai-partai.
"Untuk bisa jadi pemimpin daerah itu pengetahuan juga kerja keras gitu, masyarakat kita juga makin hari makin berpikir kritis," ujar dia.
4. Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto: Enggak Usah Semua Diakali
Partai Nasdem angkat suara ihwal putusan MA yang menambah tafsir ihwal syarat usia calon kepala daerah. Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto, mengatakan semestinya putusan MA tidak terus-menerus dijadikan legitimasi untuk memaksakan karier politik agar sesuai keinginan.
"Enggak usah semua diakali aturannya," kata Sugeng melalui pesan pendek pada Kamis, 30 Mei 2024.
ANDI ADAM FATURAHMAN | RICKY JULIANSYAH | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO
Pilihan editor: Alasan Otorita IKN Pilih Delapan Sekolah Jadi Model Pengembangan Pendidikan di Nusantara