TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menunjuk Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menjadi wakil ketua panitia seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK. Arif adalah salah satu dari sembilan nama yang dipilih Jokowi untuk keanggotaan tim penyeleksi calon pimpinan KPK periode 2024-2029.
Penunjukkan nama-nama Pansel KPK itu diumumkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 30 Mei 2024. Sesaat setelah diumumkan, Arif memberi pernyataan singkat kepada media. “Mohon doanya agar dapat bekerja sebaik-baiknya sesuai harapan masyarakat,” kata Arif melalui pesan singkat.
Arif mengaku sebelumnya dihubungi salah seorang pejabat di Kementerian Sekretariat Negara. Pejabat itu mengatakan namanya masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK. "Diberitahu nama saya diajukan menjadi çalon anggota pansel. Saya sampaikan terima kasih atas kepercayaannya diberikan saya dan Insya Allah siap menjalankan tugas sebaik-baiknya," ujarnya.
Saat ini, Arif menjabat sebagai rektor pada periode keduanya. Ia terpilih kembali menjadi Rektor IPB periode 2023-2028 dan dilantik pada 18 Januari 2023. Arif lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 17 September 1971 dari pasangan Faruk Hasan dan Sri Utami.
Arif menyelesaikan pendidikan formal dasar hingga menengah di Pekalongan. Begitu tamat SMA pada tahun 1990, Arif melanjutkan kuliah di IPB melalui jalur undangan. Dia mengambil jurusan sosial ekonomi pertanian di Fakultas Pertanian IPB.
Arif aktif sempat menjadi Presidium Senat Mahasiswa IPB, National Director, dan ikut mendirikan International Association of Student in Agricultural and Related Science Indonesia. Dia menamatkan studi S1 pada 1995.
Dua tahun setelah lulus S1, Arif mulai berkiprah sebagai dosen di jurusan sosial ekonomi perikanan Fakultas Perikanan IPB pada 1997. Arif melanjutkan studi magister pada program studi Sosiologi Pedesaan IPB dan lulus tahun 1999. Dia kemudian melanjutkan kuliah S3 di Kagoshima University di Jepang. Arif menamatkan program doktoral bidang Marine Policy pada 2006.
Pada 2010 sampai 2017, Arif menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) untuk dua periode. Pada 2017, Arif terpilih sebagai Rektor IPB. Dua tahun setelah menjadi rektor, ia mendapatkan gelar sebagai Guru Besar Tetap FEMA IPB bidang ekologi politik.
Arif tercatat juga pernah memegang jabatan lain di IPB. Mulai dari Sekretaris Rektor IPB (1996-1997) hingga Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB (2008-2010).
Di luar IPB, Arif juga pernah mengemban jabatan di sejumlah instansi. Ia tercatat pernah menjadi Komisaris Utama PTPN Holding, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan (2012-2019), Anggota Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia (2013-2017), hingga Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013-2017). Selain itu, ia juga menjadi Tim Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan (2001-2002).
Selain itu, Arif juga menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia tahun 2020. Ia juga pernah aktif dalam beberapa organisasi profesi internasional. Arif sempat menjadi delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi Bumi Rio +20 yang diselenggarakan PBB di Rio de Jeneiro, Brasil pada 2012.
Pilihan Editor: IPB University Buka 3 Opsi Pengembalian UKT Mahasiswa Baru, Salah Satunya Disumbangkan