INFO NASIONAL - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pemeliharaan fasilitas pompanisasi yang telah diberikan pemerintah untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian hingga tiga kali setahun. Pada kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kamis, 30 Mei 2024, Mentan menyampaikan bahwa pompa air merupakan solusi efektif bagi petani, terutama dalam menghadapi kekeringan panjang yang kerap melanda Indonesia.
Dalam tinjauannya, Mentan Amran Sulaiman menyatakan kegembiraannya melihat pompa air yang sudah beroperasi di lapangan. Beliau menegaskan komitmennya untuk terus menyediakan pompa bagi lahan yang masih memerlukan. “Saya senang melihat pompa sudah beroperasi. Kalau masih ada lahan yang belum ada pompanya, kemudian di situ ada airnya, maka kami akan siapkan pompa berapapun yang diminta. Tapi ingat, semua ini harus dijaga,” ujar Mentan.
Mentan menjelaskan bahwa peningkatan produksi di Provinsi Gorontalo harus menjadi contoh bagi daerah lain. Menurutnya, sektor pertanian adalah kunci perputaran ekonomi dan kesejahteraan petani. “Saya senang karena dengan pompa, Indeks Pertanaman (IP) yang tadinya hanya 1 bisa menjadi 3. Bayangkan kalau ini berhasil dilakukan di semua daerah, tentu bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan juga bisa meningkatkan pendapatan mereka hingga tiga kali lipat,” katanya.
Mentan optimis bahwa program pompanisasi di Gorontalo dapat memperkuat swasembada pangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pangan karena mampu tercukupi dari produksi dalam negeri. “Insyaallah nanti kita akan tambah dengan alat mesin pertanian supaya produksinya semakin meningkat. Dan saya yakin Gorontalo bisa swasembada serta mensuplai provinsi tetangga,” ujarnya.
Guna mencapai target tersebut, Mentan berharap pejabat daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota, dapat mengidentifikasi sungai-sungai dengan aliran air yang cukup untuk dialirkan ke lahan pertanian yang kering. “Tolong Pak Kadis segera cari titik-titik sungai basah yang memiliki air besar untuk dialirkan ke lahan sawah pertanian. Nanti aku bantu siapkan pompa sebanyak yang diminta. Saat ini kami memiliki stok pompa kurang lebih 90 ribu yang siap didistribusikan,” ujar Mentan.
Kabupaten Bone Bolango memiliki luas baku lahan sebesar 2.015 hektare, dengan luas tanam padi mencapai 1.931 hektare dan luas panen yang sama. Para petani di daerah ini umumnya menggunakan varietas padi jakaring dan pertiwi 3 dengan produktivitas mencapai 6 ton per hektare. Dengan dukungan pompa air dan teknologi pertanian, diharapkan produktivitas ini dapat terus meningkat.(*)