TEMPO.CO, Solo - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo menyampaikan hasil penjaringan internal bakal calon wali kota untuk Pilkada 2024 kepada Partai Golongan Karya (Golkar). Kedua partai bertemu di kantor DPD Partai Golkar Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu sore, 29 Mei 2024.
Ketua DPD PKS Solo Daryono mengatakan nama Sekar Tandjung yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Solo, menjadi satu-satunya perempuan yang masuk dalam radar penjaringan bakal calon wali kota Solo yang dilaksanakan secara internal oleh PKS tersebut.
”Munculnya nama Mbak Sekar dalam radar penjaringan PKS, mengartikan bahwa kami sangat terbuka dengan tokoh-tokoh dari seluruh elemen masyarakat. Terutama kalau selama ini PKS dipandang perempuan tidak ada (jarang),” ujar Daryono ketika ditemui wartawan seusai pertemuan dengan jajaran pengurus DPD Partai Golkar Solo sore tadi.
Dia menyatakan dengan menyerahkan hasil penjaringan internal itu PKS siap menjalin kerja sama dengan Partai Golkar. Menurut dia, hal ini serupa dengan koalisi yang terjalin saat Pilkada tahun 2005. Ketika itu PKS dan Partai Golkar berkoalisi mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Hardono dan Dipokusumo.
”Waktu itu benar-benar bersejarah, sebab PKS untuk pertama kalinya belajar politik dan terjun di Pilkada. Setelah reformasi kami benar-benar mendapat pelajaran besar dari senior Golkar,” katanya.
Berkaitan dengan hasil penjaringan internal PKS, Sekar mengatakan informasi itu selanjutnya akan diserahkan kepada DPD Jawa Tengah dan DPP. Dia menyebut itu akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Golkar untuk berkontestasi dan berkompetisi dalam Pilkada Solo 2024.
Ihwal koalisi, Sekar mengatakan saat ini komunikasi dengan partai-partai politik masih berjalan. Semua masih sangat cair, sehingga komunikasi dengan semua masih berjalan dengan baik," ucap putri politikus senior Partai Golkar, Akbar Tandjung itu.
Ditanya tentang hubungan Partai Golkar Solo dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kota Solo, Sekar menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih berhubungan baik dengan partai-partai tersebut.
”Di PKS sendiri juga masih ada 14 nama, habis ini juga PKS masih ke mana. Ini yang menarik, dinamikanya seperti apa berbeda-beda di tiap daerah,” katanya.
Pilihan editor: PDIP Disebut Pisahkan Prabowo-Jokowi, Ahok: Apa yang Mau Dipecah? Sudah Kompak Sejak Lama