Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akses Air Bersih dan Sanitasi Perempuan Pesisir Masih Buruk

Editor

Imam Hamdi

image-gnews
Warga membawa jerigen berisi air saat pendistribusian air bersih oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan PAM Jaya di kawasan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Jumat, 29 September 2023. Pemerintah DKI Jakarta melakukan upaya menangani krisis air bersih akibat adanya kebocoran  pada salah satu pipa instalasi sehingga air konsumsi tercemar oleh air laut yang terjadi sejak 8 September lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Warga membawa jerigen berisi air saat pendistribusian air bersih oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan PAM Jaya di kawasan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Jumat, 29 September 2023. Pemerintah DKI Jakarta melakukan upaya menangani krisis air bersih akibat adanya kebocoran pada salah satu pipa instalasi sehingga air konsumsi tercemar oleh air laut yang terjadi sejak 8 September lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat untuk Air dan Sanitasi Berkeadilan, Inklusif dan Berkelanjutan (Just-In WASH Calition Indonesia) menyebut pemenuhan air bersih dan sanitasi bagi perempuan di wilayah pesisir Indonesia masih jauh dari layak. 

“Perempuan yang berdomisili di wilayah pesisir kekurangan akses terhadap air bersih dan sanitasi disebabkan sumber daya publik belum dikelola secara adil dan efektif,” kata Wakil Sekretaris Jenderal FITRA, Ervyn Kaffah, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Mei 2024.

Koalisi Masyarakat untuk Air & Sanitasi Berkeadilan dan Inklusif terdiri dari terdiri dari Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI), Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Perkumpulan Inisiatif, Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) dan International Budget Partnership (IBP).

Sejak 2019, mereka mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan penghidupan nelayan kecil dan tradisional, termasuk akses atas air bersih dan sanitasi yang layak dan aman bagi perempuan pesisir di Indonesia. 

Studi yang dilakukan oleh Seknas FITRA terkait anggaran air minum dan sanitasi di wilayah pesisir di lima kabupaten/kota menunjukkan rendahnya kualitas layanan air minum dan fasilitas sanitasi. Hal ini relevan dengan tata kelola anggaran yang tidak mempertimbangkan kebutuhan perempuan miskin dan karakteristik wilayah pesisir. 

Masalah ini disebabkan perencanaan anggaran yang belum sensitif gender, alokasi anggaran tidak mencukupi; serta belanja anggaran tidak tepat sasaran. Ervyn menjelaskan bahwa kredibilitas anggaran untuk sektor air minum dan sanitasi, terutama di daerah, sangatlah rendah.

Menurut dia, selama kurun waktu 1999-2022, rata-rata realisasi anggaran pemerintah daerah di 5 kabupaten/kota wilayah studi untuk sektor air minum, sanitasi, dan pengelolaan sampah berkisar antara 10-34 persen dari total anggaran yang direncanakan. “Rendahnya serapan anggaran tersebut di antaranya karena keterlambatan dalam proses pengadaan barang dan jasa,” kata dia.

Selain itu, studi FITRA juga menemukan bahwa alokasi anggaran untuk sektor tersebut sebagian besar digunakan untuk belanja gaji dan operasional aparatur pemerintah.

Hal ini kontras saat Indonesia sedang menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10  di Nusa Dua Bali pada 18-25 Mei 2024. WWF tahun ini mengusung tema “Water for Shared Prosperity” (Air untuk Kemakmuran Bersama). Padahal Presiden Joko Widodo menekankan beberapa agenda penting yang harus diprioritaskan, yakni upaya konservasi air, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam seperti banjir dan kekeringan.

Dani Setiawan, Ketua Umum KNTI, menilai pembangunan air bersih dan sanitasi di Indonesia saat ini lebih berorientasi pemukiman perkotaan daripada wilayah pesisir. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik pada 2022, Dani menjelaskan ada lebih dari 8 juta perempuan dari 17,74 juta penduduk miskin yang berdomisili di kawasan pesisir Indonesia rentan menderita gangguan kesehatan karena buruknya layanan air minum dan infrastruktur sanitasi di permukiman mereka.

Resiko diperparah oleh dampak perubahan iklim. Gangguan kesehatan yang dimaksud berupa penyakit kulit, diare, demam berdarah, malaria, dan TB paru. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Gangguan kesehatan yang diderita perempuan pesisir berdampak pada kondisi kesehatan dan keluarga nelayan karena peran mereka yang sangat dominan dalam menyediakan akses atas air minum dan fasilitas sanitasi keluarga,” kata Dani. 

Survey pendataan keluarga nelayan tradisional di 26 kabupaten/kota serta pemetaan partisipatif yang dilaksanakan di 5 wilayah pesisir (Kampung 05 Bagan Deli dan Kampung Nelayan Sebrang-Kota Medan, Kampung Dadap-Kabupaten Tangerang, Semarang Utara-Kota Semarang, Kwanyar-Kabupaten Bangkalan, dan Jerowaru-Kabupaten Lombok Timur) oleh KPPI dan Perkumpulan INISIATIF pada 2023 menunjukkan akses atas air minum dan air bersih, fasilitas sanitasi, dan pengelolaan sampah di wilayah pesisir sangatlah memprihatinkan.

Selain itu, wilayah-wilayah tersebut mengalami kenaikan ketinggian muka air laut akibat dari dampak perubahan iklim. “Wilayah desa pesisir tidak memiliki infrastruktur saluran air limbah domestik yang memadai, termasuk septic tank,” kata Dadan Ramdan, Sekretaris Jenderal Perkumpulan INISIATIF. 

Hasil pemetaan partisipatif menunjukan bahwa lebih dari 90 persen rumah tangga nelayan di Medan, Tangerang, dan Bangkalan tidak memiliki saluran pembuangan limbah rumah tangga dan saluran pembuangan air kotor serta membuang air limbah domestiknya langsung ke daratan terbuka, saluran drainase, sungai, maupun pantai atau laut. 

Dadan juga mengatakan akses atas air minum merupakan masalah besar dan mahal yang dihadapi oleh keluarga nelayan. Hanya 11,9 persen rumah tangga di Medan yang mengaku mendapatkan air bersih dari PDAM. Sementara itu, keluarga nelayan di daerah lainnya mengusahakannya secara mandiri, diantaranya dengan membeli air bersih yang menghabiskan rata-rata Rp 250-400 ribu setiap bulan. Di Lombok Timur, misalnya, masyarakat pesisir harus bergantung pada pasokan air baku yang bersumber dari kabupaten lain dan sebagian besar diangkut dengan menggunakan truk tangki air. 

Rosinah, Ketua Umum KPPI menegaskan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting sekaligus sebagai penanggung jawab utama dalam keluarga dalam menyediakan air bersih, memelihara fasilitas sanitasi, serta mengelola sampah di lingkungan keluarga.

“Sekitar kurang lebih 220 ribu perempuan dan anak di lima wilayah pesisir yang disurvey dan dipetakan rentan mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh buruknya fasilitas sanitasi serta rendahnya akses atas air bersih yang berkualitas,” katanya.

Rosinah menjelaskan perempuan dengan identitas berlapis menjadi kelompok yang paling rentan mengalami masalah tersebut. Perempuan dengan identitas berlapis yang dimaksud adalah perempuan yang berasal dari keluarga nelayan miskin, lansia, perempuan buruh nelayan, perempuan penyandang disabilitas, perempuan nelayan kepala keluarga, korban kekerasan seksual, maupun anak perempuan korban pernikahan di bawah umur. 

Rosinah mengatakan kerentanan mereka disebabkan oleh kemiskinan, kurang tanggapnya pemerintah dalam merespons masalah dan kebutuhan mereka, perlakuan diskriminatif, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, serta ketiadaan akses atas pengambilan keputusan maupun akses atas program-program pemerintah.

 Pilihan editor: DPR Bilang Fokus Revisi RUU Kabupaten/Kota untuk Penyesuaian Dasar Hukum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Walhi Sebut Calon Gubernur Jakarta Tidak Punya Strategi Konkret Mengatasi Persoalan Air Bersih

4 hari lalu

Sejumlah warga Muara Angke membawa jerigen saat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022. Para warga yang datang dari blok Limbah, blok Eceng dan blok Empang RW 022 Muara Angke ini menggelar aksi terkait krisis air bersih yang melanda di pemukiman mereka. Selain meminta layanan air bersih, mereka juga meminta agar PAM Jaya melakukan pelayanan suplai air minum menggunakan kios air sementara untuk warga sebanyak 293.208 liter per hari, dan pemberlakuan tarif air sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 tahun 2021 yaitu seharga Rp. 1.575,-/ meter kubik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Walhi Sebut Calon Gubernur Jakarta Tidak Punya Strategi Konkret Mengatasi Persoalan Air Bersih

Walhi menilai gagasan para calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta juga tidak diiringi dengan pemulihan kualitas air.


7 Ritual Meminta Hujan Saat Musim Kemarau di Indonesia

9 hari lalu

Para jawara saling serang memukul lawan dengan tongkat rotan saat digelar tradisi Ujungan di Desa Kemranggon, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat, 20 September 2024. Tradisi meminta hujan ini akan dimulai saat puncak musim kemarau dan terus menerus digelar setiap hari Jumat hingga hujan turun di desanya. TEMPO/Budi Purwanto
7 Ritual Meminta Hujan Saat Musim Kemarau di Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia punya tradisi unik untuk meminta hujan saat musim kemarau.


Inilah Kapal Pesiar Terjorok di Dunia, Ada Bangkai Burung Dipenuhi Belatung

12 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson
Inilah Kapal Pesiar Terjorok di Dunia, Ada Bangkai Burung Dipenuhi Belatung

Kapal pesiar menjadi tempat penyebaran penyakit gastrointestinal seperti salmonella dan norovirus.


Koalisi Masyarakat Sipil Kirimi Jokowi Surat Tolak Rancangan Perpres PKUB

15 hari lalu

Ilustrasi pembangunan gereja. shutterstock.com
Koalisi Masyarakat Sipil Kirimi Jokowi Surat Tolak Rancangan Perpres PKUB

Rancangan Perpres PKUB dianggap diskriminatif terhadap kelompok minoritas berbasis agama maupun kepercayaan,


Hurikan Milton Memutus Suplai Air Bersih, Rumah Sakit di Florida Ini Sediakan Air Minum dari Udara

16 hari lalu

Ekspresi Marie Cook saat melihat rumahnya yang rusak setelah tornado akibat Badai Milton menghantam  di The Preserve dan Binks Estate di Wellington, Florida, AS, 9 Oktober 2024. Badai Milton menerjang Samudra Atlantik yang merusak di Florida dan menimbulkan tornado yang menewaskan sedikitnya 10 orang. Bill Ingram/Palm Beach Post/USA Today Network melalui REUTERS
Hurikan Milton Memutus Suplai Air Bersih, Rumah Sakit di Florida Ini Sediakan Air Minum dari Udara

Rumah sakit anak yang akses air bersihnya terputus dampak Hurikan Milton langsung menjajal teknologi memanen air minum langsung dari udara.


PTPP Mendukung Program Air Bersih di Kupang NTT

21 hari lalu

PT PP (Persero) Tbk  memberikan bantuan berupa pembuatan sumur bor dan reservoir air bersih untuk  warga Desa Oelpuah di kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dok PT PP
PTPP Mendukung Program Air Bersih di Kupang NTT

PT PP (Persero) Tbk sebagai BUMN konstruksi dan investasi di Indonesia memberikan bantuan berupa pembuatan sumur bor dan reservoir air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sumber daya air warga desa Oelpuah, di kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun

21 hari lalu

Sejumlah wisatawan asing berjemur dan bermain air, di pinggir pantai Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 17 Agustus 2024. Berdasarkan data per Juni - Agustus 2024, jumlah arus kunjungan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di tiga Gili Trawangan, Air dan Meno, mengalami peningkatan (High Season) mencapai 6.620.050 wisatawan mancanegara, sehingga menaikkan jumlah okupansi hotel hingga 95 persen. TEMPO/Imam Sukamto
Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun

Kini, pasokan air bersih di tiga gili Lombok Itara iti berasal dari sumur bor yang payau.


Koalisi Sipil Siapkan Judicial Review Tolak Raperpres Kerukunan Umat Beragama yang Diskriminatif

29 hari lalu

Ilustrasi pembangunan gereja. shutterstock.com
Koalisi Sipil Siapkan Judicial Review Tolak Raperpres Kerukunan Umat Beragama yang Diskriminatif

Koalisi menilai Perpres Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama diskriminatif terhadap kelompok minoritas berbasis agama maupun kepercayaan.


Badai Helene, Ribuan Warga di North Carolina Belum Dapat Akses ke Air Bersih dan Listrik

29 hari lalu

Relawan dengan Project C.A.R.E., sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Alabama menyajikan makanan kepada arga setempat pasca Badai Tropis Helene menerjang kawasan Madison, Florida, Amerika Serikat, 27 September 2024. REUTERS/Octavio Jones
Badai Helene, Ribuan Warga di North Carolina Belum Dapat Akses ke Air Bersih dan Listrik

Badai Helene adalah badai kuat hingga mendorong terjadinya banjir bandang, meremukkan pipa-pipa, merusak sistem perairan


BPBD Kabupaten Trenggalek Salurkan Bantuan Air Bersih kepada Warga Terdampak Kekeringan

36 hari lalu

Pjs Bupati Trenggalek Dyah Wahyu Ermawati saat mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Desa Dawuhan dan Parakan, Kecamatan Trenggalek, Jumat, 27 September 2024. Dok. Pemkab Trenggalek
BPBD Kabupaten Trenggalek Salurkan Bantuan Air Bersih kepada Warga Terdampak Kekeringan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek bersama Kodim 0806/Trenggalek terus melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 52 desa di 12 kecamatan mengalami krisis air bersih.