TEMPO Interaktif, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang tengah mengusulkan menjadi sister city atau kota kembar dengan Kota Marseille Prancis. Terutama, untuk penataan kawasan pantai Sendangbiru Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang secara geografis hampir mirip dengan Kota di pinggiran Prancis ini. Selain memiliki pelabuhan ikan, Kota Marseille juga menjadi daerah perdagangan yang ramai.
Rencananya, Agustus mendatang akan dilakukan pemaparan melalui kedutaan negara Prancis di Jakarta. Sebelumnya, dua pegawai Pemerintah Kabupaten Malang mengikuti workshop internasional tentang pengelolaan sanitasi dan pemukiman di Marseille. Yang dinilai memiliki metode penataan yang juga bisa diterapkan di Sendangbiru.
"Kita akan mengadopsi pola penataan pemukiman, sanitasi dan pembangunan kawasan pantai yang ramah lingkungan," kata Renung Rubiyanjati yang selama sepekan di Prancis, Selasa (13/7). Ia berharap pola kerjasama yang saling menguntungkan, untuk penataan kawasan sesuai dengan isu pemanasan global. Setiap limbah domestik misalnya, dibuang melalui saluran yang berada di bawah tanah. Air limbah domestik ini akan diolah sebelum di buang ke laut.
Demikian juga dengan sanitasi di tempat pelelangan ikan selalu terjaga, sehingga limbah yang dihasilkan tak terlalu banyak. Sementara, pengelolaan sampah di pemukiman penduduk juga dikelola secara baik. Setiap hari, petugas kebersihan mengambil sampah dua kali, diangkut menggunakan kereta api menuju tempat pembuangan akhir sejauh 170 kilometer.
Diharapkan, dengan pola kerjasama ini penataan kawasan Sendangbiru yang diproyeksikan sebagai pelabuhan nusantara bisa dikelola secara baik dan ramah lingkungan. Sementara saat ini, untuk menuju kota pelabuhan pemerintah pusat mengucurkan dana sebanyak Rp 2,8 miliar untuk penataan pemukiman. "Digunakan untuk perbaikan saluran drainase, pembuangan limbah, sampah dan jalan di lingkungan setempat. Dulu pemukiman nelayan sangat kumuh," jelasnya.
EKO WIDIANTO